Yakni tak lain bahwa masalah itu adalah sebuah rahmat dari-Nya.
Membaca kisah-kisah seperti di atas bagus juga untuk lebih memperbarui tingkat keimanan kita kepada Allah.
Di samping itu, bersabar juga selalu bersanding dengan ujian. (Lihat Al-Qur'an Surat Al-Baqarah: 155 di atas).
Bersabar juga mesti selalu didahulukan meskipun solusi belum ada di depan mata kita.
Jangan Pernah Berputus Asa dari Rahmat dan Ampunan Allah
Langkah berikutnya adalah ayo kita mendekatkan diri kepada Allah. Cepat-cepat memohon ampun dan bertobat kepada-Nya.
Bagaimana jika kasusnya bukan hanya sedang menghadapi masalah nih. Namun kita juga ternyata mempunyai dosa yang bertumpuk. Bahkan saking banyaknya, kita berpikir bahwa nggak mungkin Allah akan mengampuni dosa-dosa tersebut.
Ini nih kabar baiknya. Dan mumpung kita sedang berada di bulan Ramadan, di mana rahmat dan pengampunan dosa akan terbuka peluang selebar-lebarnya untuk diampuni bagi hamba-hamba-Nya yang mau kembali kepada-Nya!
Ini diisyaratkan dalam Al-Qur'an bahwa sesungguhnya Allah lebih menyukai hamba-hamba yang penuh dengan dosa dan mau mengakui dosa serta bertobat kepada-Nya, daripada hamba-hamba-Nya yang saleh tapi merasa tidak punya dosa.
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Mahapengampun lagi Mahapenyayang". (QS. Az-Zumar, 39: 53)
Dengan adanya pengampuanan dosa ini, sesungguhnya kita akan menjadi hamba yang dicintai oleh Allah. Jika sudah dicintai oleh Allah, maka apakah lagi yang kita khawatirkan?*