Mohon tunggu...
WON Ningrum
WON Ningrum Mohon Tunggu... Konsultan - Peace of mind, peace of heart...

Hello, welcome to my blog!

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Apa Jadinya Jika Kalap Belanja Makanan Menjadi Kalap Belanja Senjata Api?

2 Mei 2020   23:05 Diperbarui: 2 Mei 2020   23:44 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: freepik.com

Faktor serangan rasial juga menjadi salah satu motivasi kuat untuk mempersenjatai diri dan keluarga. Ini terlihat pada penjualan senjata api yang juga melejit di San Gabriel Valley, California, di mana banyak warga Asia-Amerika khawatir jika mereka akan menjadi korban serangan.

Semua faktor di atas dilengkapi dengan aturan hukum soal senjata api di Amerika Serikat yang memang memampukan orang-orang untuk 'menimbun' senjata api, dengan cara yang sama ketika mereka memborong makanan, tisu toilet, sabun, hand-sanitizer atau masker.

Rentetan peristiwa di atas sudah cukup memaklumkan bahwa Amerika kini memang sedang dilanda masalah besar di tengah pandemik Covid-19.

Saat ini Amerika Serikat sudah berada di rangking #1 jumlah positif Virus Corona di dunia, dengan data terkini mencatatkan 1,131,856 kasus positif  Covid-19, 65,782 jumlah kematian serta 161,666 orang yang dinyatakan sembuh.

New York City, New Jersey dan Massachusetts merupakan tiga negara bagian/teritori yang mencatatkan jumlah kasus terbanyak Covid-19 di negara itu saat artikel ini ditulis.

Ilustrasi gambar: freepik.com
Ilustrasi gambar: freepik.com

Fenomena Panic Buying, Pandangan Dari Sisi Psikolog Dunia dan Neurosains

Pada bagian ini sekilas akan dipaparkan secara singkat apa sesungguhnya yang terjadi pada diri manusia ketika dilanda panic buying. Dan secara khusus ingin menjelaskan fenomena panic buying senjata api yang kini telah melanda negara Amerika Serikat.

Apa yang dituturkan oleh seorang Psikolog Klinis Dr. Cindy Chan yang dilansir di laman Kompas, bahwa kehilangan kontrol adalah salah satu penyebab adanya panic buying.

Faktor terus meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi dan angka kematian, hingga ditutupnya fasilitas-fasilitas umum, adalah hal-hal yang menjadi pemicunya.

Dari uraian-uraian di atas sebelumnya, tentang apa yang dialami oleh masyarakat di AS sudah menggambarkan betul apa yang di sebutkan oleh Dr. Chan. Masyarakat AS sudah kehilangan kontrol atas berbagai peristiwa yang mereka alami saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun