Mohon tunggu...
Malviana
Malviana Mohon Tunggu... Freelancer - View From Other Perspective

Coffee Lover Who Start Writing

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Welcoming The Great Resignation

9 Oktober 2021   02:43 Diperbarui: 9 Oktober 2021   03:02 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menganalisa kembali kembali kebutuhan headcount dan mulai actively hiring

Perusahaan harus bisa membuat strategi posisi apa saja yang benar-benar dibutuhkan, berapa karyawan yang dibutuhkan, bagaimana pekerjaan ini bisa dijalani apakah remote work, hybrid atau office work, selanjutnya identifikasi talent yang ada di market, pastikan perusahaan memiliki internal recruiter yang progresif dan jangan ragu untuk engage dengan professional headhunter, karena mereka dapat memberikan advise, memiliki data list candidate dan profesional networking yang luas sehingga dapat membantu perusahaan menemukan talent yang dibutuhkan. Pada akhirnya kita tidak bisa memaksa karyawan itu tetap bekerja dengan kita apabila dia ingin mengundurkan diri seberapapun kita mencoba untuk menahannya dengan menawarkan gaji yang lebih tinggi, promosi atau benefit lainnya, hal ini hanya bersifat sementara pada umumnya tidak berapa lama pasti dia akan mengajukan pengunduran diri lagi. Saat ini sudah bukan jaman seseorang bekerja long term dari mulai lulus kuliah sampai pensiun di satu perusahaan, karyawan bisa bekerja selama 3 sampai 5 tahun di perusahaan yang sama sudah menjadi sesuatu yang rare, in the end as company we need to keep doing talent mapping and  never stop recruiting.

Menawarkan kebijakan cara bekerja yang lebih fleksibel 

Dari analisa di atas kita akan tahu posisi mana saja yang bisa dilakukan secara remote work, hybrid dan office work, perusahaan yang punya kebijakan ini akan menarik kandidat yang lebih banyak. Ini adalah salah satu cara yang termudah untuk menjual value perusahaan yang mempromosikan produktivitas, profitabilitas, dan happiness untuk karyawannya sebagai company culture. Dengan kebijakan bekerja yang fleksibel perusahaan dapat merekrut talent across location untuk posisi-posisi yang bisa dilakukan secara remote. Untuk karyawan yang masih bekerja, ini merupakan program retention untuk mempertahankan mereka apalagi melihat keadaan sekarang yang belum pulih sepenuhnya anak-anak masih banyak yang school from home dan day care belum buka, akan sangat membantu apabila perusahaan bisa menerapkan kebijakan ini.

Menganalisa company benefit

Great company benefit adalah keuntungan bagi perusahaan untuk attract amazing talent, besaran gaji masih menjadi number one list, namun saat ini bukan menjadi satu-satunya faktor, tambahan benefit lainnya yang berkaitan dengan well-being seperti health insurance yang bisa meng-cover perawatan yang berkaitan dengan Covid-19, fleksibilitas dalam bekerja, cuti tambahan untuk family matters, menyediakan layanan konseling psikologi akan menarik kandidat dan membuat existing employee memilih stay di perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun