Perusahaan juga harus siap dengan kebijakan kompensasi dan benefit bagi karyawan yang memilih untuk remote work full time atau untuk tipe karyawan paruh waktu yang hanya kerja 2-3 hari seminggu, trend yang berkembang karyawan bersedia untuk mendapatkan gaji yang lebih kecil asalkan mereka dapat kerja remote dan/atau part time.Â
Perusahaan yang bisa catch up dengan cepat di area kompensasi dan benefit akan menjadi incaran para pencari kerja di masa depan dan menjadi retention program, perusahaan harus punya strategi menyikapi great resignation sebagai dampak dari membaiknya perekonomian.
Office lay out
Sebelum pandemic karyawan pergi ke kantor karena harus ke kantor namun sekarang karyawan ingin ke kantor karena dia ingin bertemu rekan kerjanya, bersosialisasi dengan rekan kerja dan berkolaborasi in person, hal-hal ini adalah work culture yang menjadi mood booster dalam bekerja.Â
Ruang kantor yang dibatasi dengan kubikel sudah tidak jaman lagi, perusahaan harus bisa menciptakan ruangan-ruangan yang bisa mengencourage karyawan untuk bersosialisasi dan berkolaborasi, membuat lebih banyak hot desk untuk karyawan ingin sesekali bekerja dari kantor, menyediakan loker untuk barang-barang pribadi mereka, fasilitas ruang meeting dan training juga harus sedemikian rupa untuk mengakomodir remote work dan office work.Â
Perusahaan harus bisa menciptakan kantor sebagai destination bukan obligation bagi karyawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H