Di seberang jalan tampak kios es krim yang ramai dikerubungi orang yang kehausan.  Sewaktu saya sedang asyik duduk, tiba-tiba seorang lelaki muda menghampiri saya. Dari gelagatnya ia ingin duduk di samping saya. Saya pun sedikit bergeser.  Ia membawa sebuah  kotak es krim yang masih penuh,  berisi es krim stroberi dan coklat. Ia meletakkan kotak es krimnya di  tengah-tengah bangku, mengeluarkan satu sendok plastik bersih, dan memberikannya ke saya.  Bahasa Inggrisnya terbata-bata, tapi yang jelas ia menawarkan saya untuk ikut menikmati es krim tersebut. Saya menyambut tawaran baiknya.  Ia hanya mencolek es krim di satu sisi  dan menawarkan sisi lainnya untuk saya makan. Saya bersama anak muda Viet Nam itu pun menikmati es krim di siang bolong.  Ketika es krim hampir habis, ia pun menutup kotak itu, dan permisi pergi menyeberang jalan. Saya sungguh terkesan dengan ketulusannya untuk berbagi.
Dimasaki Nasi
Ketika tiba saatnya saya pindah lokasi hotel. Â Pemilik hotel bilang bahwa saya akan dijemput dengan skuter. Â Untung saja, saya tidak membawa koper terlalu besar sehingga koper saya bisa diangkut. Pertama si penjemput mengangkut koper kemudian kembali lagi untuk menjemput saya. Hotel kedua tempat saya menginap terletak di dalam gang dekat jalan raya. Hotel bertingkat 5 itu milik sebuah keluarga. Sang nyonya sering sekali namanya disebut-sebut di ulasan tentang hotel itu sebagai perempuan yang sangat penuh perhatian dan ramah.
Kesan dan sebutan itu memang tidak salah. Ms Van murah senyum, selalu berusaha memudahkan urusan tamunya, dan sangat penolong. Stafnya juga demikian. Malam itu saya kelaparan sementara restoran di sekitar sudah tutup. Â Saya mendatangi dapur dan menanyakan makanan apa saja yang tersedia. Koki sudah pulang dan dapur tutup. Â Tapi, Ms Van tidak kurang akal. "Saya masakkan nasi dan buatkan telur dadar ya, kamu mau kan," tanyanya. Â Tentu saja, saya tidak menolak tawaran itu.
Selang 30 menit, pintu kamar saya diketuk, anaknya mengantarkan sepiring nasi hangat dengan telur dadar dan sebotol saus asin dan sambal tomat. Ms Van menggratiskan makan malam itu untuk saya. Bukan hanya itu, karena mengetahui saya tidak makan daging babi, Ms Van khusus menyiapkan pho (sup khas Viet Nam) dengan daging ayam untuk saya.
www.writerwkamah.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H