yang membedakan dirinya dengan kaum lainnya. Yang lebih signifikan, jika budaya-budaya
yang bersifat lokal pada masa ini seyogyananya didayagunakan oleh kaum muda, apa yang
tersisa yang diharapkan untuk dilakukan.
Sosial budaya masyarakat setempat merupakan tunggakan terbesar untuk dapat
mempertahankan budaya-budaya lokal. Banyak kalangan remaja, di era komputer dan
internet, lebih senang kepada kebudayaan pop yang mendunia. Para remaja tidak mengenal
artis dan tumpuan penting budaya lokal. Mereka dengan gampang mencintai sinema, musik,
atau mode teras dari luar negeri -- tanpa memahami bangunan nyamannya. Dampaknya,
kebudayaan lokal sering hanya disimplifikasi sebagai praktik pada saat acara-acara ritual atau
menarik sokongan turisme, namun mereka tidak menerima maknanya secara utuh.
Di sisi lain, meskipun semua orang sepakat modernisasi catatan tidak selamanya