Mohon tunggu...
WIWIT PUTRI WIGATI
WIWIT PUTRI WIGATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nama : WIWIT PUTRI WIGATI/NIM : 43222010029/Program Studi : AKUNTANSI S1/Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Mata Kuliah : PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB/Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak/UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2 - Diskursus Kepemimpinan Serat Wedhatama KGPAA Mangkunegara IV Pada Upaya Pencegahan Korupsi

11 November 2023   17:25 Diperbarui: 11 November 2023   17:46 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semasa itu beliau senantiasa bersama ayahanda angkatnya (waktu itu belum naik takhta), dititahkan untuk mengikuti tugas-tugas perang kakeknya K.G.P.A.A Mangkunegara II, antara lain; Perang di Cirebon, Palembang, Diponegaran. Oleh karena itu beliau selalu mendapatkan tanda jasa dan bintang jasa, sedangkan pangkatnya dalam Legiun cepat meningkat pula. Akhirnya ketika berpangkat Mayor Infanteri, beliau diangkat menjadi Ajudan merangkap Pepatih Dalem Mangkunegaran oleh ayahanda angkatnya. Tidak lama kemudian diangkat menjadi Pangeran, dengan sebutan K.P.H. Gondokusumo, yang selanjutnya dinikahkan dengan putri sulung K.G.P.A.A. Mangkunegara III, bernama Bendara Raden Ajeng Doenoek.

Setelah K.G.P.A.A. Mangkunegara III wafat, beliau diangkat sebagai penggantinya pada tanggal 14 Rabiulawal Jimawal 1791 atau 24 Maret 1853, yang sementara itu masih bergelar K.G.P.A.A. Prabu Prangwadono, Letnan Kolonel Infanteri Legiun Mangkunegaran. Ketetapan memangku gelar K.G.P.A.A. Mangkunegara IV, saat beliau berusia 47 tahun, pada hari Rabu Kliwon tanggal 27 Sura Jimakir 1786 atau 16 Agustus 1857. Semasa beliau bertahta, banyak mendapatkan pujian dan anugerah berupa bintang jasa dari kerajaan Austria, Jerman, Belanda atas karya-karya dan jasa-jasa beliau dalam mengembangkan, serta mengemudikan pemerintahan Mangkunegaran. Semasa pemerintahan beliau, Mangkunegaran mengalami zaman keemasan, baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun kebudayaan, yang disebut Kala Sumbaga.

Sumbaga bermakna termashur dan sangat sejahtera, dan tepatlah jika dikatakan, bahwa beliau adalah pembina utama kemashuran nama, serta peletak dasar daripada kekayaan kerabat Mangkunegaran, baik di dalam maupun di luar negeri. Pada masa itulah perkebunan kopi dan tebu mulai diselenggarakan hampir di seluruh wilayah Kadipaten Mangkunegaran. K.G.P.A.A. Mangkunegara IV, jelas adalah seorang negarawan dan sekaligus usahawan agung, dan lebih daripada itu, beliau pun adalah seorang seniman dan filsuf besar. 

Kemampuan beliau sebagai seorang seniman dan filsuf besar. Kemampuan beliau sebagai seorang seniman dan filsuf besar itulah, telah mewariskan sesuatu yang sangat berharga, tidak hanya bagi kerabat Mangkunegara saja, tetapi juga sebagai masyarakat luas di luar lingkungan Mangkunegaran. Warisan tersebut berupa karya-karya sastra karangan beliau dalam bentuk puisi (tembang), hingga kini masih sangat digemari dan dikagumi, antara lain berjudul; Tripama, Manuhara, Nayakawaea, Yogatama, Pariminta, Pralambang, Lara Kenya, Pariwara, Rerepen Prayangkara, Rerepen Prayasmara, Sendhon Langenswara, dan yang paling terkenal sebuah karya sastra filosofis adalah Wedhatama.

Betapa termashurnya Kitab Wedhatama dan betapa harumnya K.G.P.A.A. Mangkunegara IV, sebagai seorang penyair dan filosof besar, dapat dibuktikan dengan beberapa pendapat di bawah ini:

  • Meskipun Wedhatama itu kecil dan tipis, namun isinya padat dan lengkap serta luas jangkauannya. Kata-katanya mengandung makna yang dalam, dan susunan kalimatnya sangat menarik untuk didengar, sehingga menggertakan perasaan dan dapat dijadikan sarana penggemblengan serta pembinaan jiwa/watak. Hal itu merupakan pertanda, bahwa Wedhatama adalah ciptaan seorang insan utama, yang mendapat tuntunan Tuhan.
  • Seluruh hasil ciptaannya menyangkut kebutuhan manusia, sebagai dasar pengetahuan tentang Kodrat Illahi, sebagai tuntunan dalam pendidikan, kesusilaan, keluhuran budi, keagamaan serta kesempurnaan hidup.
  • Dalam deretan penyair jaman baru, K.G.P.A.A. Mangkunegara IV termasuk paling unggul dalam bidang bahasa, serta kemashuran tata kalimatnya. Oleh karena itu, dalam kelompok para pencipta puisi tingkat tinggi, beliau menduduki tempat yang pertama.

Pada akhirnya karangannya, Dr. Th. Pigeaud mempertegas pendapatnya dengan menyatakan, antara lain: "Oleh karena itu, dalam sejarah Kesusastraan Jawa, beliau mendapat tempat utama, yang hingga kini dan seterusnya akan tetap diingat dan dikenang orang".

Kemashuran dan dan keharuman nama K.G.P.A.A Mangkunegara IV, tidak hanya terletak dalam karya-karya sastranya semata. Namun begitu pula dengan wayang kulit pusaka Mangkunegaran, yaitu Kyai Sebet, pagelaran Wayang Madya, opera Langendriyan, pementasan fragmen epos Ramayana dan Mahabharata, serta lain-lainnya yang terkenal dengan nama Beksan Wireng, dan masih ada beberapa macam tarian kreasi baru khas Mangkunegara. Model jas yang disebut Jas Langenharjan, yang hingga kini menjadi perlengkapaan mutlak bagi busana kebesaran mempelai peia terutama di daerah Surakarta, semua itu hasil karya cipta beliau.

Karya dan Jasa- jasa K.G.P.A.A. Mangkunegara IV

Dalam menjalankan pemerintahan Mangkunegaran, beliau adalah seorang yang mandiri, penuh dengan inisiatif dan daya cipta, antara lain:

1. Di Bidang Pemerintahan

Beliau meneliti dan mempertegas kembali batas-batas wilayah antara Kadipaten Mangkunegarab dengan milik Kasunanan Surakarta denga Kasultanan Yogyakarta (desa-desa Ngawen di dalam wilayah Kasultanan Yogyakarta, adalah milik Kadipaten Mangkunegaran waktu itu).

2. Di Bidang Kemiliteran

Beliau mewajibkan setiap kerabat Mangkunegaran yang telah dewasa, dan mereka yang hendak menjadi pamong praja, terlebih dahulu harus menjalani pendidikan militer selama 6-9 bulan lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun