Mohon tunggu...
Wiwit Nahdiyah Safitri
Wiwit Nahdiyah Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perempuan, anak pertama, Mahasiswi UIN Malang

Hai Wiwit disini!! Genap umur 20 tahun di 2023 ini, terrcatat sebagai salah satu Mahasiswi di Universitas Islam Negeri Malang. Gadis penyuka senja, alam dan mempunyai cita-cita sebagai??? jejak bisa ditemukan di akun Instagram @wwtnhdyh. jadilah orang yang bermanfaat bagi sekitar meskipun hanya sebuah uluran tangan ataupun sebatas senyuman hehe.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Saja Sih Perbandingan Teori Belajar dan Teori Dasar Perkembangan Manusia Menurut Teori Behaviorisme?

22 September 2023   15:22 Diperbarui: 22 September 2023   15:25 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum kita membahas tentang perbandingan teori belajar dan teori dasar perkembangan manusia mari kita sedikit mengulas tentang sejarah teori tersebut dan tokoh-tokoh yang terlibat pada teori tersebut.

Jadi teman-teman. Teori behaviorisme mencakup beberapa tokoh kunci yang berperan dalam mengembangkan dan mempopulerkan pendekatan ini dalam psikologi. Berikut adalah sejarah teori behaviorisme beserta beberapa tokoh utamanya:

1. John B. Watson (1878-1958): John B. Watson sering dianggap sebagai bapak behaviorisme. Pada tahun 1913, ia menerbitkan artikel berjudul "Psychology as the Behaviorist Views It" yang menjelaskan prinsip-prinsip dasar behaviorisme. Watson berpendapat bahwa psikologi harus terfokus pada perilaku yang dapat diamati dan diukur, dan ia menekankan eksperimen dan pengamatan objektif.

2. B.F. Skinner (1904-1990): Burrhus Frederic Skinner adalah salah satu tokoh paling terkenal dalam behaviorisme. Ia mengembangkan konsep operant conditioning, yang menggambarkan bagaimana perilaku dapat diubah melalui penguatan positif dan negatif. Skinner juga dikenal karena penelitiannya dalam kandang Skinner, yang digunakan untuk mengkaji perilaku hewan.

3. Ivan Pavlov (1849-1936): Meskipun ia bukan behavioris sejati, Ivan Pavlov berkontribusi pada pemahaman tentang pembelajaran terkondisi. Penelitiannya tentang refleks kondisional dengan anjing membantu membentuk dasar untuk pemahaman tentang bagaimana asosiasi antara stimulus dan respons dapat membentuk perilaku.

4. Edward Thorndike (1874-1949): Edward Thorndike mengembangkan teori belajar yang dikenal sebagai "teori hukum efek" atau "teori koneksi." Teori ini menekankan bahwa perilaku dipengaruhi oleh konsekuensi-konsekuensi dari tindakan yang dilakukan.

5. Clark L. Hull (1884-1952): Clark L. Hull adalah psikolog yang mengembangkan teori behaviorisme berbasis matematika. Ia mencoba untuk menggabungkan aspek-aspek psikologi dengan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan alam, menghasilkan pendekatan yang dikenal sebagai "teori drive" yang menggambarkan pembelajaran sebagai pengurangan kebutuhan atau drive.

Dan perlu teman-teman ketahui bahwa teori behaviorisme mencapai puncaknya pada awal abad ke-20, tetapi kemudian berkembang menjadi aliran psikologi lainnya, seperti psikologi kognitif dan psikologi sosial. Meskipun behaviorisme masih memiliki pengaruh dalam psikologi, sebagian besar psikolog modern mengakui bahwa aspek-aspek internal seperti pikiran dan perasaan juga memiliki peran penting dalam pemahaman perilaku manusia.

Sekarang kita akan membahas bersama tentang perbandingan antara teori belajar dan teori dasar perkembangan manusia menurut teori behaviorisme adalah sebagai berikut:

Teori Belajar dalam Behaviorisme: Fokus pada Perilaku, maksud disini ialah teori belajar dalam behaviorisme menekankan perilaku yang dapat diamati dan diukur sebagai objek utama penelitian. Teori ini berpendapat bahwa perilaku dipengaruhi oleh stimulus dan respons yang dapat diobservasi. Selanjutnya ada pembelajaran sebagai Perubahan Perilaku, jadi behaviorisme menganggap pembelajaran sebagai perubahan perilaku yang terjadi sebagai respons terhadap pengalaman dan latihan. Konsep penguatan (reinforcement) digunakan untuk menjelaskan bagaimana perilaku dapat diperkuat atau dihentikan. Selanjutnya Fokus pada Proses Belajar, Behaviorisme menekankan proses belajar yang dapat diamati, seperti pembentukan asosiasi antara stimulus dan respons melalui penguatan positif atau negatif.

Teori Dasar Perkembangan Manusia dalam Behaviorisme: Fokus pada Perkembangan Fisik dan Perilaku, teori perkembangan manusia dalam behaviorisme, terutama yang dikembangkan oleh B.F. Skinner, menekankan perkembangan fisik dan perilaku anak-anak. Ini mencakup pengembangan perilaku sosial, bahasa, dan keterampilan lainnya yang dapat diamati. Selanjutnya ada, perkembangan sebagai Akumulasi Belajar. Maksud disini adalah behaviorisme menganggap perkembangan sebagai akumulasi hasil dari pembelajaran yang terjadi selama masa pertumbuhan anak-anak. Proses pembentukan perilaku melalui penguatan berperan penting dalam perkembangan anak. Pengaruh Lingkungan menjadi faktor selanjutnya. Seperti dalam teori belajar, teori perkembangan dalam behaviorisme juga menekankan peran lingkungan sebagai faktor utama dalam membentuk perilaku dan perkembangan anak-anak. Perubahan dalam lingkungan dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak belajar dan berkembang.

Perbedaan utama adalah bahwa teori belajar dalam behaviorisme lebih fokus pada proses belajar, sementara teori dasar perkembangan manusia dalam behaviorisme lebih fokus pada perkembangan anak-anak dan bagaimana perilaku serta keterampilan berkembang selama masa pertumbuhan. Keduanya tetap berlandaskan pada prinsip-prinsip behaviorisme yang menekankan observasi dan pengukuran perilaku serta peran lingkungan dalam membentuk perilaku dan perkembangan individu.

Pasti teman-teman ingin tahu contoh perbandingan antara teori belajar dan teori dasar perkembangan manusia menurut teori behaviorisme dalam kehidupan nyata, nah disini mari kita sedikit mengulas hal tersebut:

Contoh 1: Teori Belajar dalam Behaviorisme

Skenario: Seorang anak belajar bersepeda.

- Stimulus (Rangsangan): Sepeda baru yang diberikan kepada anak.

- Respons: Anak mencoba mengendarai sepeda.

- Penguatan Positif: Anak merasa senang dan mendapat pujian ketika berhasil mengendalikan sepeda tanpa jatuh.

- Hasil Pembelajaran: Anak belajar cara mengendarai sepeda melalui pengalaman langsung dan penguatan positif.

Contoh 2: Teori Dasar Perkembangan Manusia dalam Behaviorisme

Skenario: Perkembangan bahasa pada seorang anak.

- Perkembangan Awal: Seorang bayi mulai dengan kemampuan berbicara yang terbatas. Saat ia mencoba mengucapkan kata-kata pertamanya, seperti "mama" atau "papa," ia menerima respons positif dari orang tua dalam bentuk penguatan positif (senyuman, pelukan, pujian).

- Stimulus: Bayi mengucapkan kata "mama."

- Respons: Orang tua memberikan penguatan positif (senyuman dan pelukan).

- Penguatan Positif: Orang tua merespons positif setiap kali bayi mencoba berbicara, sehingga bayi merasa senang.

- Hasil Pembelajaran: Seiring waktu, bayi akan terus mencoba berbicara dan memperluas kemampuan berbahasanya berdasarkan pengalaman positif yang dia dapatkan.

Dalam contoh pertama, teori belajar behaviorisme diilustrasikan melalui pembelajaran keterampilan fisik seperti mengendarai sepeda. Dalam contoh kedua, teori dasar perkembangan manusia dalam behaviorisme menggambarkan bagaimana pembelajaran bahasa anak-anak dipengaruhi oleh respons positif dari lingkungan mereka.

Perlu diingat bahwa behaviorisme cenderung menekankan perubahan perilaku yang dapat diamati dan diukur, sementara teori perkembangan dalam konteks ini lebih berfokus pada perkembangan berbagai aspek manusia selama masa pertumbuhan, termasuk perkembangan kognitif, bahasa, dan sosial.

Sekian><

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun