“Saya berani bertaruh pelakunya sama. Entah sendiri atau berkelompok. Tapi saya lebih yakin kalau pelakunya sendiri, dan dia seorang profesional. Karena bagaimana mungkin bisa membunuh di sebuah apartemen yang cukup ketat, lolos dengan mudahnya tanpa meninggalkan jejak. Kalaupun ada jejak, polisi sulit menemukannya. Karena ini kasus pembunuhan ketiga sejak 9 bulan terakhir.” Arya melemparkan pendapatnya.
“Ini bagian dari teori jurnalisme investigasi, rantai kasusnya memungkinkan kita untuk menebak pelakunya pasti sama. Tapi motifnya apa, saya belum bisa menyimpulkan” Ujarnya menambahkan.
Erik menganguk-anggukan kepala tanda setuju. Demikian pula peserta rapat lainnya menggumam setuju.
Sejenak diam, tidak berapa lama kemudian hand phone Erik berdering. Dilayar, tertulis panggilan masuk atas nama Kapolda....!
to be continued.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H