Mohon tunggu...
Wiwin
Wiwin Mohon Tunggu... Lainnya - simple

saya seorang ibu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semburan Mentari

16 Maret 2024   14:15 Diperbarui: 16 Maret 2024   14:17 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kehangatan mentari memeluk langkah kaki yang menapaki pergantian waktu

syukurku masih bertemu mentari yang memberikan senyum 

melihat kebersamaan dalam dekapan hangat keluarga

dan syukurku melihat senja baringkan lelah

kata ini tak mampu menerjemahkan semua suara hati dan kata yang terlintas  dipikiran ini

hanya kata alhamdulliah yang ku lafalkan

rahman dan rohim-Nya

saat mata ini terpejam di kala malam yang sunyi

terasa sepi namun akan memberikan kenikmatan membuang lelah 

namun saat keberadaan diri tak mampu pejamkan mata

kegelisahan mengusik 

ternyata sungguh nikmatnya saat lelap bisa menemani  malam

merindu merayu bisa bertemu esok

menjemput semburan mentari yang membias kaca jendela kamar

namun lelah ini tak hilang 

terusik resah dan gelisah yang menghampiri 

saat raga ini rapuh 

sesal dan lara hati mendekap dalam kesunyian 

teman sejati yang mampu baringkan pikiran ini 

mushafmu bukalah dalam larik lafalnya memberikan jawaban 

lelahnya raga ini karena terlena duniawi lengah abdikan diri pada ilahi

waktu yang berlalu hanya menemani dinikmatinya fana yang sesaat 

langkah hati ini terasa hilang

langkah ini akan terasa hampa

langkah ini akan terasa terombang-ambing

Assalamualaikum ya akhi ya ukhti 

untuk ragaku 

kupanggil nama dalam kalbu terdalam 

Ampuni hambamu yang lengah waktu ..

hanya lenggangkan masa dengan kesenangan kepuasan sesaat

kilafku ampuni 

selamatkan hamba ini dalam kemungkaranmu

lindungi, 

Ampunanmu ku mohon setiap nadi berdetak 

bersyukurku masih menikmati ibadah pada-Mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun