Selamat Pagi November
Embun menjemput menetes di rumput liarÂ
Ketika kaki tanpa alas menapaki
Terasa dingin
Aku Menghitung hari
Aku buka lembar petunjuk pergantian waktu hari dan tanggal tergantungn didinding
Bulan berganti lagi deretan angka bergeser
Percakapan kecil antara kalbu dan pikiran
Lihat
Pagi menyapa, disembur kilau fajar dari ufuk timur
Menggeser gelap semalam peraduan kelelahan
Denting berbunyi disapa sang bayu
Isyarat
waktu menit dan detik beriringan berputar tanpa mendiskusikan
Melangkah menerima ikhlas rotasi alam
Menjemput hari, tanggal, dikemas dalam bungkusan tahun
aku Menyapa Menanyakan tentang diri sendiri
meyakinkan, menguatkan, mengerti, dan menerima realita masa
Apakah yang sudah dilakukan jasad
Bersyukur bisikku bukan mengeluh
Pujian atas nama cinta yang kini kau labuhkan
Walau Langkah kakimu masih ada dalam persimpangan perjalanan
Seperti
Ketika daun yang jatuh karena musim gugurnya tiba  Â
Menjelang senja matahari seolah berlalu meninggal bumi
Berganti musim dan berganti masa, berganti pula bertemu kuncup daun
Hari berganti akan menemani lembar baru
Agenda buku ini akan mencatat story
Duduklah coba tulis dan rangkai kerangka
mengemas menjadi satu asa yang bermakna
Disaat tangan ini mulai menggores dengan tinta
Selalu menanyakan apa yang ingin aku ketahui dan ingin aku sampaikan
Kali ini
Terhenti dan lidah kelu tak mampu berkata
Kuatkan
Kalbu adukan bersama semburan mentari
Tuhan
Aku ingin
ketika aku terpejam dalam jaga semalam
Kau yang selalu dalam dekatku Ketika mata ini terbuka
mendengarkan kata salam di pergantian waktu
setelah kau dalam pilihan
Kau selalu bisikkan kalam ilahiÂ
Aku mengunci hati
Aku melalui perjalanan pergantian hari selalu menyebut asma-Mu
tinggal dan iringi selalu langkah
perjalanan keimanan ini dalam bimbingan-Mu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H