Mohon tunggu...
Wiwin Nurhayati
Wiwin Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 191 Babakan Surabaya Kota Bandung

Calon Guru Penggerak angkatan 7 kota Bandung Senang beraktifitas di alam terbuka Tertarik dengan hal- hal baru dan memantang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Releksi Calon guru Penggerak Angkatan 7

13 Januari 2023   17:16 Diperbarui: 13 Januari 2023   17:18 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

Modul 1.4

Wiwin Nurhayati

Calon Guru Penggerak Angkatan 7

Kota Bandung

Salam Guru Penggerak,

Tergerak, bergerak, menggerakkan !!!

Perkenalkan, saya Wiwin Nurhayati sebagai Calon guru Penggerak Angkatan 7 dari Kota Bandung propinsi Jawa Barat. 

Ucapan terima kasih sebesar besarnya kepada Bapak Neno Hendrayatno selaku Fasilitator dan Bapak Rony Harimurti selalu Pengajar Praktik, yang senantiasa membimbing dan membersamai proses Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 yang saya jalani. 

Sebagai sorang guru, kita harus memiliki visi kedepan untuk membangun Indonesia menjadi sebuah negara dengan peradaban yang baik. Kita bercita- cita untuk mewujudkan siswa yang memiliki Profil Pelajar Pancasila yang merupakan kumpulan kompetensi dan karakter esensial yang dapat dipelajari melalui lintas disiplin ilmu. Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila tersebut adalah :

  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
  2. Berkebhinekaan global
  3. Bergotong royong
  4. Mandiri
  5. Bernalar kritis; Dan
  6. Kreatif

Salah satu tahapan dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka adalah melakukan proses refleksi dalam setiap pembelajaran. Pada kesempatan ini saya akan menampilkan Refleksi  terhadap pengalaman dan pemahaman mempelajari modul 1.4 dengan refleksi Model Driscoll.

Model Ini diadaptasi dari refleksi yang digunakan pada praktik klinis (Driscoll & Teh, 2001). Model yang dikenal dengan Model "What?" ini pada dasarnya terdiri dari 3 bagian, namun dapat dikembangkan dengan berbagai variasi bergantung pada pertanyaan detail yang dipilih. Ada beberapa tahapan yang dilalui dalam melakukan refleksi model Driscoll ini, yaitu:

I) WHAT! (Deskripsi dari peristiwa yang terjadi)

  • Apa yang terjadi?
  • Apa yang saya lihat/dengar/alami?
  • Apa reaksi saya pada saat itu?
  • Apa yang orang lain lakukan pada saat peristiwa itu terjadi!

2) SO WHAT! (Analisis dari peristiwa yang terjadi)

Bagaimana perasaan saya pada saat peristiwa itu terjadi?

  • Apakah yang saya rasakan sama/berbeda dengan orang yang mengalami kejadian yang sama?
  • Apakah saya masih merasakan perasaan/dampak yang sama jika dibandingkan dengan perasaan/dampak langsung setelah peristiwa?
  • Kecenderungan apa yang saya armati dari diri saya ketika menghadapi peristiwa serupa!
  • Mengapa saya bisa memiliki kecenderungan tersebut!
  • Setelah mengalami peristiwa tersebut, apa hal yang berubah dari pendapat, pemikiran, atau apapun yang Anda yakini sebelumnya?

3) NOW WHAT! (Tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi)

  • Apakah kejadiannya akan berbeda jika pada saat itu saya mengambil langkah yang berbeda!
  • Di mana saya bisa mendapatkan informasi tambahan agar bisa siap ketika menghadapi peristiwa serupa di masa depan!
  • Dukungan apa yang saya butuhkan agar bisa menindaklanjud refleksi saya? Bagian mana yang sebaiknya saya kerjakan lebih dulu?
  • Setelah Anda melakukan pembelajaran ini, apa hal baru yang Ingin Anda bagikan kepada rekan atau lingkungan Anda?

Pada saat ini, saya akan mencoba merefleksi pengalaman modul 1.4 dengan metode di atas. Refleksi ini dibuat agar dapat mengambil manfaat dari pembelajaran, untuk diterapkan pada lingkungan kelas atau sekolah yang kita ampu.

Refleksi dilakukan melalui tahapan : 

1. WHAT! (Deskripsi dari peristiwa yang terjadi)

Selama kurun waktu dua pekan, saya mengikuti pembelajaran Calon Guru Penggerak modul 1.4. mengenai "Budaya Positif". Kegiatan pembelajaran Modul 1.4 dimulai pada tanggal 6 Desember 2022 dengan mengikuti alur "MERDEKA", meliputi :

  • Mulai dari diri sendiri (6-7 Desember 2022). Pada alur ini saya melakukan refleksi secara mandiri terkait materi "Budaya Positif" dengan cara menjawab pertanyaan dan menuliskannya pada kolom "Notes" setelah mencermati materi dari LMS. Materi tersebut dapat diperdalam juga dengan cara didownload dari LMS.
  • Eksplorasi Konsep (8-9 Desember 2022). Merupakan forum diskusi antar sesama Calon Guru Penggerak untuk mengejawantahkan pemahaman dari materi yang didapat pada alur Mulai dari diri sendiri.  Alur kedua ini memberikan kesempatan untuk memperluas wacana masing- masing CGP, dan berbagi dengan CGP yang lain. Materi yang kami diskusikan adalah seputar perubahan paradigma "Budaya Positif". Diantaranya mengenai nilai kebajikan universal, teori motivasi, kebutuhan dasar manusia, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol dan segitiga restitusi.
  • Ruang Kolaborasi (12 dan 13 Desember 2022). Ruang Kolaborasi merupakan ruang yang disediakan untuk kami para calon guru penggerak, dibimbing oleh seorang fasilitator. Ruang kolaborasi dilaksanakan melalui Rapat Dalam Jaringan (Google meet). Terdiri atas 2 sesi. Sesi pertama sesi diskusi; Dan sesi kedua adalah sesi presentasi hasil diskusi. Sesi Diskusi modul 1.4 ini dilaksanakan pada 12 Desember 2022. Sesi Presentasi hasil diskusi dilaksanakan pada 13 Desember 2022. Pada alur ini, kami dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mendiskusikan sebuah kasus, lalu kami mencari solusinya melalui pemahaman kami terhadap materi yang telah kami pelajari pada modul 1.4 ini. Keesokan hari nya setiap kelompok diberikan waktu untuk mempresentasikan hasil analisis nya terhadap kasus tersebut. Kelompok yang lain diberi kesempatan untuk bertanya ataupun menanggapi hasil diskusi kelompok yang sedang melakukan presentasi. Presentasi dilakukan secara bergantian, hingga setiap kelompok memiliki kesempatannya masing- masing.
  • Demonstrasi Kontekstual ( 14 dan 15 Desember 2022). Pada kesempatan ini, saya diberi kesempatan untuk menentukan 2 buah kasus yang terjadi di sekolah, lalu mencari solusi dari kedua kasus tersebut dengan cara restitusi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pemahaman saya terhadap materi :Budaya Positif".
  • Elaborasi Pemahaman (19 Desember 2022). Pada alur ini, kami mendapatkan penguatan pemahaman dari seorang narasumber terkait materi "Budaya Positif" yang telah kami pelajari.
  • Koneksi Antar Materi (20 Desember 2022). Kami diajak untuk meninjau kembali seluruh materi pembelajaran dari modul 1.1 sampai modul 1.4 dan membuat kesimpulan dan keterkaitan antar seluruh materi yang telah kami pelajari tersebut. Sayapun dihariuskan membuat refleksi dalam media informasi dan  melakukan Postest Modul 1 pada tanggan 21 Desember 2022).
  • Aksi Nyata. Alur aksi nyata ini akan saya laksanakan mulai tanggal 9 Januari 2023, sesuai dengan awal masa pembelajaran semester 2 / genap di sekolah dasar. Aksi nyata akan dilakukan sesuai dengan rancangan aksi nyata yang telah disusun sebelumnya.

Saya menemukan beberapa hasil penelitian terbaru tentang penumbuhan "Budaya Positif" di sekolah. Selain sebagai wujud dari pelaksanaan tugas calon guru penggerak, penerapan budaya positif ini sangat layak untuk dicoba untuk dilakukan pada pembelajaran saya berikutnya.

Dengan demikian saya merasa lebih termotivasi untuk mengelola siswa dengan lebih baik, memperhatikan kebutuhan dasarnya sebagai manusia, membimbingnya untuk mencapai kebahagiaan dan mencapai kodratnya dengan baik. Saya dapat menjadi pembimbing, teman ataupun manajer sesuai dengan kebutuhan siswa. Sebagai wujud keberfihakan kepada murid.

Karena tugas saya sehari- hari adalah sebagai guru pengampu mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti, bukan sebagai walikelas, maka saya bekerja sama dengan rekan walikelas untuk mencoba menerapkan budaya positif. Dalam hal ini saya menerapkan proses "Pembentukan Keyakinan Kelas" pada kelas 6B yang diwalikelasi oleh ibu Dede Maryani, S. Pd. Beliau sangat mendukung dan memberi kesempatan juga memoyivasi saya untuk menerapkan hal tersebut pada kelas yang beliau ampu.

2. So WHAT! (Analisis dari peristiwa yang terjadi)

 Bagaimana perasaan saya pada saat peristiwa itu terjadi?

Seperti halnya saya, rekan- rekan Calon Guru Penggerak yang lain juga merasakan hal yang sama. Kami merasa pemberian hukuman dan konsekwensi berdampak hanya sementara dan dalam waktu singkat saja. Bahkan cenderung siswa hanya berusaha menjadi sosok yang baik dan menurut di hadapan guru nya saja, tetapi melakukan hal yang melanggar atau tidak sesuai ketika guru tidak ada.

Setelah mempelajari modul tersebut, dan mengamati perilaku siswa sehari- hari di sekolah, maka saya berfikir dan mencari celah yang tepat untuk melakukan restitusi. Karena saya melihat dari beberapa contoh dan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa memberikan restitusi lebih baik dan lebih bermakna dalam membangkitkan motivasi siswa untuk berperilaku sesuai norma atau keyakinan yang disepakati.

Sebelum mempelahari modul ini saya meyakini bahwa reward dan punishment merupakan metode yang efektif untuk mendisiplinkan siswa. Karena melalui metode ini perubahan perilaku siswa lebih cepat nampak dan dapat diamati.  Namun setelah mempelajari modul ini saya berubah fikiran dan meyakini bahwa kesadaran akan kebutuhan dasar manusia yang merupakan fondasi terbentuknya keyakinan kelas akan lebih berdampak positif secara permanen dan jangka panjang dalam membentuk siswa yang berkarakter dan bahagia.

Setelah melalui tahap- demi tahap alur pembelajaran modul 1.4 ini, saya berfikir untuk mengubah diri saya agar lebih banyak menjadi teman dan manajer bagi murid saya, dari pada menjadi penghukum ataupun pembuat rasa bersalah. Menciptakan budaya positif di kelas ataupu di sekolah ibarat menyediakan tanah gembur yang kaya dengan unsur hara dan bebas dari hama sebagai salah upaya menghasilkan jagung yang tumbuh subur berkualitas. Sehingga diharapkan akan terwujud siswa unggul yang berakhlak mulia dan juga cerdas. Dengan kata lain akan terwujud siswa yang bahagia lahir dan bathinnya.

3) NOW WHAT! (Tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi)

Dari 2 peristiwa restitusi yang telah saya lakukan selama pembelajaran modul 1.4, saya dapat mengambil sebuah kesimpulan, yaitu jika tidak melalui restitusi, maka sangat mungkin kasus diantara 2 siswa tersebut akan selesai ketika berhadapan dengan guru saja. Tetapi di kemudian hari dan di saat tidak ada guru, peristiwa tersebut dapat terpicu dan terulang lagi, bahkan dengan kekuatan yang lebih besar.

Saya harus mendokumentasikan kegiatan restitusi terhadap siswa saya, sehingga catatan atau dokumentasi tersebut dapat dijadikan acuan oleh saya sendiri maupun orang lain ketika menemukan kasus baru di sekolah. Pemahaman guru terhadap Nilai kebajikan universal, kebutuhan dasar manusia, teori motivasi, posisi kontrol dan restitusi, merupakan bekal yang sangat berharga dalam mengelola dan mewujudkan budaya positif bagi para siswa.

Pada mulanya pengembangan budaya positif dapat dilakukan di kelas masing- masing. Melalui pendekatan yang baik terhadap kepala sekolah, maka guru akan mengembangkan budaya positif tersebut ke tingkat sekolah atau satuan pendidikan. Setelah terwujud keyakinan kelas dan keyakinan sekolah, lalu di perjalanananya terjadi pelanggaran, maka dilakukan tindakan restitusi.

Demikian pengalaman pembelajaran saya terkait materi "Budaya Positif" pada modul 1.4 ini. Saya berharap dapat menerapkannya dan menginformasikannya kepada rekan guru dan kepala sekolah. Sehingga informasinya bisa menyebar dan proses penerapan budaya positif di kelas maupun di sekolah dapat berjalan dengan baik. Karena hal tersebut merupakan hal yang sangat berfihak kepada murid. Sesuai dengan salah satu Nilai dari Seorang Guru Penggerak.

Demikian refleksi yang dapat saya sampaikan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk saya sendiridan untuk para pembaca lainnya. Semoga kita dapat menerapkan budaya positif di lingkungan sekolah masing- masing dan siswa kita menjadi siswa yang bahagia lahir dan bathin sesuai dengan cita- cita Ki Hadjar dewantara. Penulis mohon maaf atas segala kekurangan nya. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis untuk kemajuan pendidikan Indonesia.

Guru bergerak Indonesia Maju !!! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun