Mohon tunggu...
Wiwin Kurniawati
Wiwin Kurniawati Mohon Tunggu... Konsultan - Health, Safety, Environment enthusiast

Hallo! Welcome di akun Kompasiana saya. Saya seorang profesional dalam kesehatan masyarakat dan lingkungan. Saya menantikan saran serta masukan yang membangun dari para pembaca sekalian. Selamat membaca, semoga bermanfaat.!!Terimakasih :))

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Featur Pengabdian: Memperjuangkan Sanitasi yang Layak Demi Kesehatan Masyarakat

31 Oktober 2024   21:19 Diperbarui: 31 Oktober 2024   21:37 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. IKL TPP di pos market Nataru 2023/dok. pri

"Hal yang paling mendebarkan dalam hidupku yaitu mampu berdampak bagi masyarakat sekitar, apalagi mampu berperan menjadi lentera di tengah gulita."

Introduction

Halo, namaku Ana! Aku adalah Tenaga Sanitasi Lingkungan (TSL) yang mendapatkan program beasiswa dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Program beasiswa tersebut bernama Padinakes (Program Afirmasi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan) yang kemudian dilebur dengan Program Tugsus (Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan), atau lebih dikenal juga dengan Program NS (Nusantara Sehat). Sedikit tentang Program Padinakes sebagai awal dari semua cerita ini dimulai, program ini dibentuk oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bagi mahasiswa/i terpilih di beberapa kampus Poltekkes Kemenkes sebagai langkah Kemenkes untuk menciptakan tenaga kesehatan yang unggul dan kemudian dapat mengabdi di daerah terpencil atau sangat terpencil di sekitar wilayah asalnya. 

Saat ini, aku ditugaskan dalam Program Penugasan Khusus di salah satu Puskesmas berstatus Terpencil di daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Semenjak berkuliah tahun 2018-2022 di salah satu kampus Poltekkes Kemenkes dengan prodi D4 Sanitasi Lingkungan, ketertarikan aku terhadap pengabdian masyarakat di bidang sanitasi lingkungan sangat tinggi. Berinteraksi dengan banyak orang, melakukan penyuluhan kesehatan, konseling kesehatan, Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL), kunjungan rumah, pengambilan sampel, hingga berorganisasi untuk melatih soft skill ku guna menunjang tercapainya kondisi sanitasi lingkungan yang merata di masyarakat, menjadi makananku setiap waktu. Maka dari itu, berhasil terpilih sebagai penerima beasiswa Padinakes yang kemudian dilebur menjadi Penugasan Khusus ini menjadi hal yang paling aku syukuri dalam hidupku, sebab hal tersebut merupakan gerbang dimana semua perjalanan pengabdian yang indah ini dimulai. Gayung bersambut, restu orangtua memperlancar segala proses seleksi beasiswa tersebut, sehingga sejak tahun 2020 aku sudah mempersiapkan diri menjadi calon abdi kesehatan yang siap ditempatkan untuk mengabdi di seluruh Indonesia. Inilah mulanya perjalanan mendebarkan saat pengabdian.

Tantangan di Awal Pengabdian

Pengabdian sebagai Tenaga Sanitasi Lingkungan di Puskesmas ini dimulai pada Desember 2022 hingga November 2024. Aku tidak berpikir akan banyak rintangan dalam perjalanan pengabdian kali ini, sebab wilayahnya masih di provinsi yang sama dengan domisili ku, ya karena itulah memang tujuan awal program Padinakes ini. Namun, semua itu sirna ketika aku mengalami mabuk darat saat pertama kali melalui perjalanan dari ibu kota kabupaten wilayah menuju Puskesmas tempatku mengabdi. Akses jalan yang terjal, berkelok bak ular tangga, dan menempuh waktu kurang lebih 4 jam. Meski aksesnya masih bisa dilalui mobil dan jalannya beraspal, tapi tetap saja saat itu aku merasa seperti menuju dimensi lain.

Puskesmas tempat aku mengabdi ini memiliki gedung yang sangat kecil, ruangan seadanya, banyak fasilitas yang perlu diperbaharui juga dibenahi, dan yang paling penting adalah lokasinya sangat jauh dari pemukiman warga. Lingkungan sekitar dikelilingi pohon sawit, sepertinya untuk berteriak pun tidak akan ada yang dengar. Pikirku saat itu, apakah aku tidak salah alamat? Tapi, aku rasa beginilah memang lokasi penempatan di lingkungan terpencil itu; tidak akan seramai dan semegah bangunan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Kota. Belakangan aku tahu bahwa gedung itu bukan lah gedung utama, melainkan gedung sementara karena gedung utama dari Puskesmas ini terletak 90 menit lebih jauh daripada gedung sementara tersebut.

Masalahnya lokasi Puskesmas ini jauh, bukan hanya dari pusat keramaian atau jalan utama provinsi melainkan jauh pula dari masyarakat yang menjadi sasaran Puskesmas. Belum lagi kondisi jalan dan ketiadaan transportasi umum membuat masyarakat enggan untuk melakukan kunjungan sehat ataupun sakit ke Puskesmas ini. Jarak terdekat dari gedung utama ke rumah masyarakat paling dekat kurang lebih 30 menit dengan kendaraan bermotor. Berdasarkan penjelasan Kepala Puskesmas, pengajuan relokasi sudah di sampaikan sejak lama, namun karena beberapa hal relokasi itu belum terealisasi sampai sekarang. Untuk itulah dibuat gedung sementara sebagai langkah inisiatif tim Puskesmas demi mendekatkan diri kepada masyarakat agar pelayanan lebih optimal, meskipun hasilnya tentu tidak bisa maksimal karena banyak hambatan. Berdasarkan hal tersebut, hatiku tergerak dan sadar, betapa mulia dan kompaknya para tenaga kesehatan di Puskesmas ini. Dengan segala masalah awal yang aku temukan, apakah semua itu membuatku menyerah untuk mengabdi di Puskesmas ini? TENTU TIDAK. Tekadku semakin bulat, aku sangat yakin, akan banyak hal menakjubkan yang dapat aku bersamai dengan para tenaga kesehatan disini.

Tugas Pokok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun