Mohon tunggu...
Wiwin Juliyanti
Wiwin Juliyanti Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Prodi S1 Manajemen UNIPMA

Hi! Salam Kenal :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PA II: Laporan Investigasi Pengelolaan Piutang Usaha di "Warung Aroma Gantari"

6 Juni 2024   11:50 Diperbarui: 6 Juni 2024   11:54 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal : 28 Maret  2024

Reporter : Kelompok 3 Kelas 2H, Semester 2, Prodi Manajemen FEB UNIPMA

Nama Anggota :

  1. Faqih Ghozalfan W.      (2303102207)

  2. Wifi Aulia Febri V.       (2303102187)

  3. Aprillia Putri Purwati.   (2303102205)

Dosen Pembimbing : Ibu Wiwin Juliyanti S.E., S.Pd., M.Ak

Pendahuluan :

Dalam konteks mata kuliah Pengantar Akuntansi 2 di bawah bimbingan Ibu Wiwin Juliyanti, kami, tim mahasiswa kelas 2H, melakukan investigasi terkait pengelolaan piutang usaha di Warung "Aroma Gantari". Tujuan kami  adalah untuk menyelidiki pengelolaan piutang usaha di warung, menganalisis keefektifan, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.

Metode :

Kami melibatkan observasi langsung di warung,selanjutnya wawancara langsung dengan pemilik warung "Aroma Gantari", dan menganalisis buku piutang sederhana  terkait keuangan piutang dalam usaha tersebut. Kami mencatat semua informasi yang diberikan oleh ibu pemilik usaha  dan menyusunnya dalam laporan ini.

Hasil Wawancara :

1. Pengelolaan Piutang Usaha :

Ibu pemilik warung  menjelaskan bahwa setiap transaksi penjualan dicatat secara terperinci dalam buku piutang sederhana. Beliau juga mengatakan alasan kenapa ditulis dalam buku piutang karena pembeli terkadang melakukan tunggakan yang signifikan terutama di antara  yang membayar dengan uang tunai.

2. Kebijakan Terkait Keterlambatan Pembayaran :

Warung  "Aroma Gantari" tidak menerapkan denda atas keterlambatan dalam membayar piutang,bahkan tidak menerapkan batas waktu dalam pembayaran  piutang. Namun, terkadang saat pembeli lupa jika memiliki piutang pemilik warung  memiliki kebijakan untuk mengingatkan secara langsung kepada pembeli  yang lupa membayar.

3. Strategi Penagihan :

 Ketika ada pembeli  yang terlambat membayar,ibu pemilik warung akan mengingatkan dengan cara menunjukkan catatan dalam buku piutang kepada pembeli saat mereka datang kembali untuk membeli di warung tersebut.

 4. Kerjasama dengan Pelanggan :

  Pemilik warung menegaskan bahwa hubungan baik dengan pembeli  sangat penting bagi kelangsungan bisnis warung dagang nya. Oleh karena itu, mereka berusaha menjaga hubungan yang baik dengan para pembeli tetap nya dengan menerapkan sistem piutang yang bisa dibayar di kemudian hari. Agar para pembeli bisa datang lagi di warung nya kembali.

Analisis :

Dari hasil wawancara, kami menyimpulkan bahwa Warung  "Aroma Gantari"  mengelola piutang kurang terstruktur  dan dapat menyebabkan masalah likuiditas bagi warung. Ketidakmampuan untuk melacak piutang secara efektif juga dapat mengganggu aliran kas dan keberlanjutan bisnis warung tersebut. Meskipun tidak menerapkan denda atas keterlambatan pembayaran, mereka cukup baik  dalam melakukan penagihan dan memperlihatkan kesediaan untuk bekerja sama dengan pelanggan.

Rekomendasi :

Kami merekomendasikan beberapa cara supaya pengelolaan piutang di  warung "Aroma Gantari" menjadi lebih baik

1. Memperkenalkan sistem pencatatan piutang yang lebih terstruktur, seperti menggunakan aplikasi keuangan sederhana atau buku catatan yang terorganisir dengan baik.

2. Menerapkan kebijakan penagihan yang lebih sistematis, termasuk pengingat pembayaran kepada pelanggan yang memiliki tunggakan.

3. Meningkatkan transparansi dalam pencatatan piutang dan pelaporan keuangan.

Kesimpulan :

Pengelolaan piutang usaha di warung "Aroma Gantari" memerlukan perhatian lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko tunggakan. Dengan menerapkan rekomendasi yang disarankan, diharapkan dapat tercapai pengelolaan piutang yang lebih baik dan stabilitas keuangan yang lebih besar bagi warung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun