Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Media Konkrit

a. Pendahuluan 

Pendidikan merupakan pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan dan diperoleh sepanjang hidup. Menurut Prihatini (2023) pendidikan adalah Suatu program pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memperluas pengetahuannya, mengubah perilaku dan pemikirannya, serta menjadi lebih fokus dan terinformasi. Salah satu bidang pendidikan adalah pembelajaran di sekolah. Penelitian Tasya & Abadi (2019) menyatakan bahwa hasil belajar matematika rendah di sebabkan rendahnya minat belajar Matematika. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik yaitu model pembelajaran Problem Based Learning. Menurut Sitompul (2021) model pembelajaran Problem Based Learning memiliki kelebihan memberikan kesempatan peserta didik untuk lebih aktif saat berdiskusi dalam kelompok dan dapat memecahkan suatu permasalahan, dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memberikan suasana belajar yang lebih menantang untuk peserta didik dapat menghasilkan pengetahuan baru, serta membantu peserta didik mengembangkan pemahaman baru yang telah di capai di kehidupan nyata. Tujuan PPL ini yaitu untuk mengetahui peningkatan minat dan hasil belajar matematika pada topik bangun datar melalui model Problem Based Learning di Sekolah Dasar Kelas II.
b. Pembahasan 

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di UPT SDN 02 Kisam Tinggi. data kondisi awal sebelum menggunakan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan berbantuan media konkrit pada peserta didik kelas II. 

sebagian besar peserta didik Ketika dalam proses pembelajaran banyak yang terlihat kurang minat untuk belajar sehingga mengakibatkan hasil belajar peserta didik kurang baik. Hal ini terbukti hasil belajar peserta didik kurang dari Kreteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP). Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran ditunjukan dengan :

1) Banyaknya peserta didik kurang bersemangat dan tampak lesu dalam mengikuti pembelajaran,

2) Peserta didik mengantuk saat pembelajaran berlangsung,

3) Kurang terjadi interaksi dalam pembelajaran.

4) Tujuan Pembelajaran tidak tuntas.

Berdasarkan kajian iteratur, hasil wawancara kepala sekolah, teman sejawat beberapa faktor penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik adalah :
1) Peserta didik kurang terlibat dalam proses pembelajaran, 

2) Pendidik kurang menerapkan pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik, 

3) Model dan media pembelajaran yang digunakan pendidik kurang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi pelajaran, 4) Pendidik kurang konsisten memberikan motivasi belajar kepada peserta didik, 

5) Pembelajaran masih berpusat pada pendidik, 

6) Kesulitan peserta didik memahami materi Pelajaran.

Hasil dari pembelajaran ini adalah terlihat dari pembelajaran yang dilaksanakan Setelah Menerapakan Pembelajaran Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media Konkrit peserta didik dapat menjelaskan cara menjaga lingkungan bersih dan sehat di sekolah dengan benar, peserta didik mampu mengidentifikasi kosakata dengan tepat, dapat membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan sederhana tentang ciri lingkungan bersih dan kotor menggunakan ejaan dengan tepat, peserta didik dapat menetukan bentuk bangun datar pada urutan berikutnya berdasarkan pola dengan baik, peserta didik mampu Menyusun bentuk bangun datar pada urutan yang di tentukan dengan benar. peserta didik mengerjakan LKPD dengan Cara berkelompok untuk memecahkan masalah dan peserta didik mammpu menyusun pola bangun datar ketika diminta maju ke depan kelas, serta peserta didik mampu menentukan Kosa kata dengan menggunakan media konkrit.

c. Kesimpulan
Berdasarkan pembelajaran pada tema 4 subtema 2 pembelajaran 6 kelas II UPT SDN 02 Kisam tinggi Hasil belajar mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan menggunakan media konkret pada muatan pelajaran matematika materi bangun datar . Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan pada tiap siklusnya yaitu dari pra siklus ke siklus I meningkat sebesar 64,5 % dan siklus II naik menjadi 100 %. Sebelum menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning minat dan hasil belajar peserta didik masih rendah, ketika menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning minat belajar peserta didik meningkat.