Mohon tunggu...
Wiwindari
Wiwindari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Prodi Akuntansi Syariah FEBI UIN Sutha Jambi

-

Selanjutnya

Tutup

Money

The Difference Between Islamic Accounting and Convetional Accounting

7 September 2020   22:34 Diperbarui: 7 September 2020   22:52 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disusun Oleh : Wiwindari (503180069)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Perkenalkan nama saya wiwindari, Saya berasal dari daerah Rawas ulu Kab.Musi Rawas Utara Sumatera Selatan. Saat ini saya adalah mahasiswi jurusan akuntansi syariah fakultas ekonomi dan bisnis islam, di UIN STS JAMBI. Alhamdulillah dengan ridha allah saya dapat menyelesaikan artikel ini sebagai persembahan saya untuk magang yang dilakukan secara online dikarenakan adanya pandemic covid-19 ini.Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, Amiin allahuma amiin.

PROFIL PRODI AKUNTANSI SYARIAH
Ketua Prodi : Mellya Embun Baining, SE,.M.EI
Plt. Sekretaris Prodi : Erwin Saputra Siregar, S.E., M.E
Ketua HMP : Lusiana Aryani

VISI,MISI,TUJUAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

Visi: Terdepan dan inovatif dalam kajian Akuntansi Syariah dengan semangat Entrepreneurship Islam 2027.

Misi :
1. Menyediakan akses dan pemerataan pendidikan tinggi jenjang sarjana S-1 yang bermutu dan relavan dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang ilmu Akuntansi Syariah ;
2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi jenjang sarjana S-1 yang berkualitas dalam bidang ilmu Akuntansi Syariah agar peserta didik berkemampuan akademik dan / profesional yang inovatif serta memiliki jiwa islamic entrepreneurship ;
3. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu Akuntansi Syariah,berbasis transintegrasi keilmuan yang inovatif dengan semangat Islamic entrepreneurship ;
4. Mengembangkan mutu tatakelola lembaga dan memperluas jaringan kerja sama di bidang Akuntansi Syariah.

Tujuan :
1. Terpenuhinya akses dan jaminan pemerataan pendidikan tinggi bermutu jenjang Sarjana S-1 yang relavan dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang Ilmu Akuntansi Syariah ;
2. Menghasilkan lulusan jenjang Sarjana S-1 yang berkualitas dalam bidang Ilmu Akutansi Syariah agar peserta didik berkemampuan akademik dan / atau profesional yang inovatif serta memiliki semangat Islamic entrepreneurship;
3. Menghasilkan karya ilmiah dan karya pengabdian kepada masyarakat yang inovatif di bidang Ilmu Akuntansi Syariah dengan semangat Islamic entrepreneurship ;
4. Menghasilkan kinerja mutu tatakelola kelembagaan dan memperluas jaringan kerja sama di bidang Ilmu Akuntansi Syariah.

PROFIL LULUSAN

Profil lulusan program studi Akuntansi Syariah UIN STS Jambi merujuk pada hasil tracer studi dan kajian ilmiah,expert judgment yang telah  dilasanakan.maka di hasilkan sejumlah profil lulusan program studi Akuntansi Syariah sebagai berikut :
1. Entrepreneur
2. Assisten Peneliti
3. Akuntan
4. Auditor Internal
5. Analisis Pasar Modal Syariah
6. Analisis laporan keuangan
7. Konsultan Akuntansi
8. Akuntan Perpajakan
9. Akuntan Pendidik

AKREDITASI PRODI AKUNTANSI SYARIAH UIN STS JAMBI

BAN-PT Menetapkan Program Studi Akuntansi Syariah pada Program Sarjana Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,Kota Jambi,memenuhi syarat  Peringkat Akreditasi Baik .

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar didunia. Dalam  hal ini membawa dampak konsekuensi tersendiri dalam menjalani aspek kehidupan di segala bidang warga negaranya,termasuk keinginan penduduk muslim untuk dapat menerapkan sistem ekonomi yang berbasis syariah sebagai sebuah sistem alternative dari sistem kapitalis barat yang selama ini menjadi kekuatan basis ekonomi dunia.

Akuntansi syariah memiliki peran penting dalam keberlangsungan ilmu akuntasi,standar akuntansi keuangan syariah sudah dirancang oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)  dan berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai aturan baku yang mengatur pengoperasiannya.

Wacana disekitar akuntansi syariah ini muncul,kurang lebih sama dengan atau tidak lama  setelah kemunculan kembali bank islam itu sendiri.Sejak itu banyak tulisan atau publikasi tentang akuntansi syariah oleh para pakar seperti Abdel Magid (1981), Ba-Yunus (1988), Badawi (1988), Hayashi (1989), Adnan (1996), Triyuwono ( 1996), Harahap (1996), Muhammad (2005) untuk menyebut contoh diantaranya.Kendati ada kesan bahwa pada mulanya pakar berbeda pendapat dalam menilai urgensi perbedaan akuntansi syari'ah dengan akuntansi konvesional,atau cukup merubah sedikit saja apa yang sudah ada dalam akuntansi konvesional.

Namun dalam perkembangan berikutnya,gumpalan semangat untuk berbeda,ternyata lebih menguat,Ini memuncak setelah dilakukan berbagai studi yang kemudian dijadikan landasan untuk dibentuknya  The Financial Accounting Organization for Islamic Bank and Financial Institution (FAO-IBFI) pada tahun 1990.Dalam perkembangannya lembaga ini kemudian berganti nama menjadi The Accounting and Organization for Islamic Financial Institution (AAO-IFI).

IsI / PEMBAHASAN

Akuntansi Syariah dalam bahasa arabnya Al-Muhasabah berasal dari kata masdar hassaba-yuhasbu yang artinya menghitung atau mengukur.Secara istilah,al-Muhasabah memiliki berbagai asal kata yaitu ahsaba yang berarti " menjaga" atau "mencoba mendapatkan" juga berasal dari kata Ihtiasaba yang berarti "mengharapkan pahala di akhirat dengan diterimanya kitab seseorang dari Tuhan ",juga berarti "mejadikan perhatian" atau "mempertanggungjawabkan".

Jika kata muhasabah dikaitkan dengan ihtisab dan citranya dikaitkan pencatatan, maka artinya adalah perbuatan seseorang secara terus-menerus sampai pada pengadilan akhirat dan melalui timbangan (mizan) sebagai alat pengukurnya,serta Tuhan sebagai akuntannya.Selain itu,jika kita cermati surah al-Baqarah ayat 282,Allah SWT memerintahkan untuk melakukan penulisan secara benar atas segala transaksi yang pernah terjadi selama melakukan muamalah.

Dari hasil penulisan tersebut,dapat digunakan sebagai informasi untuk menentukan apa yang diperbuatkan oleh seseorang.Sedangkan Akuntansi Konvesional di pahami sebagai satu set prosedur rasional yang digunakan untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan dan pengadilan.Dalam Akuntansi Konvensional didasarkan pada penalaran  logis yang menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan apa yang harus dilakukan apabila ada fakta atau fenomena baru. 

Akuntansi sebagai alat mekanis yang secara pribadi diterapkan pada kegiatan bisnis,Akuntansi berkembang menjadi media yang sangat penting untuk mengungkapkan pada fakta umum yang penting tentang masyarakat modern dan komplek dimana kita hidup.Dalam akuntansi konvesional dijelaskan bahwa perumusan tujuan akuntansi keuangan tergantung pada penyelesaian pertentangan kepentingan tiga golongan yaitu perusahaan,pemakai dan profesi akuntansi.

Perbedaan akuntansi syariah dengan akuntansi konvesional  menurut Husein Syahatah,dalam buku Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam,antara lain terdapat pada hal-hal sebagai berikut:

1. Para ahli akuntansi modern berbeda pendapat dalam cara menentukan nilai atau harga untuk melindungi modal pokok,dan juga hingga saat ini apa yang dimaksud dengan modal pokok (kapital) belum ditentukan.Sedangkan dalam konsep islam menerapkan konsep penilaian berdasarkan nilai tukar yang berlaku,dengan tujuan melindungi modal pokok dari segi kemampuan produksi di masa yang akan datang ruang lingkup perusahaan yang kontinuitas;

2. Modal dalam konsep Akuntansi Konvensional terbagi menjadi dua bagian,yaitu modal tetap (aktiva tetap) dan modal yang beredar (aktiva lancar),sedangkan di dalam konsep islam barang-barang pokok dibagi menjadi harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang (stock),selanjutnya barang dibagi menjadi barang milik dan barang dagang;

3. Dalam konsep islam,mata uang seperti emas,perak,dan barang lain yang sama kedudukannya,bukanlah tujuan dari segalanya,melainkan hanya sebagai perantara untuk pengukuran dan penentuan nilai atau harga,atau sebagai sumber harga atau nilai;

4. Konsep konvensional mempraktikan teori pencadangan dan ketelitian dari menanggung semua kerugian dalam perhitungan,serta mengenyampingkan laba yang bersifat mungkin,Sedangkan konsep islam sangat memperhatikan hal itu dengan cara penentuan nilai atau harga dengan berdasarkan nilai tukar yang berlaku serta membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko;

5. Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal,mencakup laba dagang,modal pokok,transaksi,dan juga uang dari sumber yang haram,sedangkan dalam konsep islam dibedakan antara laba dari aktivitas pokok dan laba yang berasal dari capital (modal pokok) dengan yang berasal dari transaksi,juga wajib menjelaskan pendapatan dari sumber yang haram jika ada,dan berusa menghindari serta menyalurkan pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh para ulama fiqih.Laba dari sumber yang haram tidak boleh dibagi untuk mitra usaha atau dicampurkan pada pokok modal;

6. Konsep konvensional menerapakan prinsip bahwa laba itu hanya ada ketika adanya jual-beli,sedangkan konsep islam memakai kaidah bahwa laba itu aka nada ketika adanya perkembangan dan pertambahan pada nilai barang,baik yang telah terjual maupun yang belum.Akan tetapi,jual-beli adalah suatu keharusan untuk menyatakan laba,dan laba tidak boleh dibagi sebelum nyata hal itu diperoleh.

Perbedaan Karakteristik Akuntansi Syari'ah dengan Akuntansi Konvensional :

1. Sistem akuntansi syariah berdasarkan ketauhidan (unity of god), Sedangkan akuntansi konvnsional berdasarkan  ekonomi yang rasionalism ;

2. Prinsip
Akuntansi Syari'ah yairu berdasarkan syariah ,kepentingan umat,keuntungan yang wajar,persamaan,dan rahmatan lil'alamin.Sedang akuntansi konvesional yaitu sekuler,Individualis,Memaksimalkal keuntungan survival of the fittest,dan ditekankan pada proses (mechine mechanism);

3. Kriteria
Akuntansi syari'ah berdasarkan pada etika yang bersumber pada hukum Al-qur'an dan Hadits,Full disclosure untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan yang sesuai dengan syariah dan memenuhi kebutuhan Islamic Finance Report User.Pertanggungjawaban kepada umat /masyarakat luas (khususnya dalam memanfaatkan sumber daya).Sedangkan akuntansi konvensional berdasarkan pada hukum perdagangan masyarakat kapitalis modern dari pada etika,Penyajian informasi yang diujikan atau bertanggung jawab kepada pemilik.

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan demikian dapat diketahui,bahwa perbedaan akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional adalah menyentuh soal-soal inti dan pokok.Jadi,dapat disimpulkan dari uraian materi diatas,bahwa akuntansi syari'ah ada konsep yang harus dipatuhi,yaitu hukum syari'ah yang berasal dari Tuhan yang bukan ciptaan manusia dan akuntansi syari'ah sesuai dengan kecenderungan manusia yaitu hanief yang menuntut agar perusahaan juga memiliki etika dan tanggung jawab sosial,bahkan ada pertanggungjawaban di akhirat,dimana setiap orang akan mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan Allah SWT.Sedangakan akuntansi konvensional memiliki sifat yang dibuat sendiri oleh kaum capital dengan berpedoman pada filsafat kapitalisme.

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti,Hani Werdi. 2018. Teori Akuntansi Berdasarkan Pendekatan Syariah.cet pertama .Yogyakarta:cv budi utama.

Z Batubara-JAS (jurnal akuntansi syariah),2019 .vol.3,No.1: 66-77.scholar.google.co.id

Omar Abdullah zaid,2008.Akuntansi Syariah,Jakarta.

Dewi Indriasih ,Akuntansi konvesional vs Akuntansi Syariah.287-artikel text-564-1-10-20.e-journal.upstegal.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun