Di laga perdana bersama Amorim, Man United hanya bermain imbang 1-1 lawan tim papan bawah Ipswich Town di pekan ke-12 Premier League (24/11/24).
Sempat menang besar 4-0 atas Everton di pekan ke-13 (01/12/24), tetapi di dua laga berikutnya Man United kalah 0-2 dari Arsenal di pekan ke-14 (05/12/24) dan kalah 2-3 dari Nottingham Forest di pekan ke-15 (08/12/24).
Di pekan ke-16 dalam laga bertajuk Derby Manchester, Man United berhasil mengungguli tuan rumah Manchester City. Saat itu Man United berhasil menang tipis 2-1.
Namun setelah itu Man United tidak pernah merasakan kemenangan lagi. Man United mengalami kekalahan tiga kali secara beruntun.
Man United kalah telak 0-3 dari sang tamu Bournemouth di pekan ke-17 (22/12/24). Kemudian Man United kalah 0-2 dari Wolverhampton Wanderers di pekan ke-18 (27/12/24). Terakhir Man United kalah 0-2 dari Newcastle United di pekan ke-19 (31/12/24).
Menilik performa Man United seperti itu, nampaknya cukup berat bagi Si Setan Merah untuk bisa mengalahkan tuan rumah Si Merah Liverpool. Apalagi jika ditambah catatan pertemuan antara keduanya dalam beberapa pertemuan terakhir di Premier League.
Dalam 10 pertemuan terakhir di Premier League, Man United tercatat hanya mampu menang satu kali atas Liverpool. Sisanya, Man United hanya 3 kali imbang dan 6 kali kalah.
Dengan demikian tidak mengherankan jika dalam laga nanti Man United akan kembali menelan kekalahan dari lawannya Liverpool. Sebab saat ini Si Merah merupakan tim Premier League yang paling banyak meraih kemenangan diantara tim Premier League lainnya.
Akan tetapi dalam sepak bola berlaku jargon "bola itu bulat". Artinya kendati tidak diunggulkan, tidak mustahil jika Man United mampu mengalahkan Liverpool yang memang diunggulkan. Ya, bisa saja itu terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H