Ada apa dengan Manchester City? Performa tim asuhan Pep Guardiola itu turun drastis dalam tiga laga terakhir Premier League. The Citizens mengalami tiga kekalahan beruntun di tiga laga terakhir Premier League tersebut.
Di pekan ke-10 Manchester City terkapar di Vitality Stadium, kandang Bournemouth. Erling Haaland dan kawan-kawan kalah 1-2 dari The Cherries.
Kemudian di pekan ke-11 Mancehster City kembali tumbang. Kali ini Manchesetr City tumbang di American Exspress Stadium, kandang Brighton and Hove Albion. Erling Haaland dan kawan-kawan kalah dari The Seagulls dengan skor identik 1-2.
Terakhir di pekan ke-12 kemarin malam (23/11), Manchester City remuk redam di tangan Tottenham Hotspur. Ironisnya kali ini terjadi di kandang sendiri, Etihad Stadium.
Ya, Manchester City kalah telak 0-4 di depan pendukung sendiri. Erling Haaland dan kawan-kawan sama sekali tak mampu membalas satu gol pun dari 4 gol yang disarangkan oleh James Maddison (menit ke-13 dan menit ke-20), Pedro Porro (menit ke-52), dan Brennan Johnson (menit ke-90+3)
Kekalahan telak The Citizens dari Tottenham tersebut mungkin di luar prediksi. Kok bisa tim sekelas Manchester City kalah setelak itu, di kandang sendiri pula.
Tidak hanya di Premier League, sebelumnya Manchester City juga mengalami dua kekalahan di ajang yang berbeda. Manchester City kalah 1-2 dari Tottenham di Carabao Cup (02/10). Kemudian Manchester City juga kalah telak 1-4 dari Sporting CP di Liga Champions UEFA (05/11).
Dengan demikian Manchester City total mengalami 5 kekalahan beruntun di tiga ajang berbeda, yakni Carabao Cup, Liga Champions UEFA, dan Premier League. Â
Bagi tim sekelas Manchester City hal tersebut tentu bukan sesuatu yang biasa atau dianggap biasa. Hal itu harus menjadi sebuah warning, sebuah alarm tanda bahaya.
Mancehester City pasti sedang tidak baik-baik saja. Pasti ada something wrong dengan The Citizens.
Apakah sang pelatih Pep Guardiola sudah mulai kehilangan motivasi dan mulai jenuh menangani Manchester City? Bisa jadi. Sebab pelatih asal Spanyol itu sudah 8 musim bersama The Citizens.
Mungkin juga Pep Guardiola masih semangat menangani Manchester City. Kalau begitu tentu permasalahan ada dalam diri pemain. Dalam hal ini Pep Guardiola harus mengadakan evaluasi total dan besar-besaran terhadap performa para pemain.
Kemungkinan lain anjloknya performa Manchester City adalah faktor strategi yang diterapkan sang pelatih. Pep Guardiola bisa jadi terlalu "konvensional" atau out of date dalam menerapkan strategi.
Namun terlepas dari itu semua, Manchester City sejauh ini mungkin terlalu percaya diri. Indikator hal ini cukup jelas. Di jendela transfer musim panas lalu di awal musim, Manchester City sanagt pasif dalam bursa pemain.
Manchester City hanya mendatangkan seorang pemain baru, yakni Savinho. Savinho didatangkan dari ESTAC Troyes tanggal 18 Juli 2024 dengan banderol Rp. 434,54 miliar.
Selain Savinho Manchester City hanya "memulangkan" pemain lamanya dari Barcelona, yakni Ilkay Gundogan. Gundogan kembali dari Barca dengan status bebas transfer.
Manchester City dan Pep Guardiola seperti sudah berpuas diri dengan pemain yang ada. Manchester City dan Pep Guardiola seperti sudah sangat yakin dengan skuadnya saat ini.
Memang harus diakui bahwa skuad Manchester City saat ini cukup mumpuni. Akan tetapi Manchester City dan Pep Guardiola tidak memperhitungkan faktor kelelahan dan faktor cedera yang mungkin dialami oleh para pemain.
Artinya Manchester City seharusnya memiliki stok pemain yang cukup banyak. Tidak hanya 24 orang saja seperti saat ini. Mungkin seperti Chelsea yang memiliki skuad sebanyak 30 orang.
Dari 24 pemain Manchester City saat ini, 5 orang diantaranya mengalami cedera. Mereka adalah Manuel Akanji, Kyle Walker, Rodri, Mattheus Nunes, dan Oscar Bobb. Padahal mereka adalah para pemain yang cukup vital bagi Manchester City.
Dengan demikian Manchester City sepertinya harus mulai berpikir dan memproyeksikan untuk mendatangkan pemain baru di jendela transfer musim dingin mendatang. Sebab kalau tidak, Manchester City bisa kalah dalam persaingan dari tim lain di Premier League dan di ajang lainnya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H