Apakah sang pelatih Pep Guardiola sudah mulai kehilangan motivasi dan mulai jenuh menangani Manchester City? Bisa jadi. Sebab pelatih asal Spanyol itu sudah 8 musim bersama The Citizens.
Mungkin juga Pep Guardiola masih semangat menangani Manchester City. Kalau begitu tentu permasalahan ada dalam diri pemain. Dalam hal ini Pep Guardiola harus mengadakan evaluasi total dan besar-besaran terhadap performa para pemain.
Kemungkinan lain anjloknya performa Manchester City adalah faktor strategi yang diterapkan sang pelatih. Pep Guardiola bisa jadi terlalu "konvensional" atau out of date dalam menerapkan strategi.
Namun terlepas dari itu semua, Manchester City sejauh ini mungkin terlalu percaya diri. Indikator hal ini cukup jelas. Di jendela transfer musim panas lalu di awal musim, Manchester City sanagt pasif dalam bursa pemain.
Manchester City hanya mendatangkan seorang pemain baru, yakni Savinho. Savinho didatangkan dari ESTAC Troyes tanggal 18 Juli 2024 dengan banderol Rp. 434,54 miliar.
Selain Savinho Manchester City hanya "memulangkan" pemain lamanya dari Barcelona, yakni Ilkay Gundogan. Gundogan kembali dari Barca dengan status bebas transfer.
Manchester City dan Pep Guardiola seperti sudah berpuas diri dengan pemain yang ada. Manchester City dan Pep Guardiola seperti sudah sangat yakin dengan skuadnya saat ini.
Memang harus diakui bahwa skuad Manchester City saat ini cukup mumpuni. Akan tetapi Manchester City dan Pep Guardiola tidak memperhitungkan faktor kelelahan dan faktor cedera yang mungkin dialami oleh para pemain.
Artinya Manchester City seharusnya memiliki stok pemain yang cukup banyak. Tidak hanya 24 orang saja seperti saat ini. Mungkin seperti Chelsea yang memiliki skuad sebanyak 30 orang.
Dari 24 pemain Manchester City saat ini, 5 orang diantaranya mengalami cedera. Mereka adalah Manuel Akanji, Kyle Walker, Rodri, Mattheus Nunes, dan Oscar Bobb. Padahal mereka adalah para pemain yang cukup vital bagi Manchester City.
Dengan demikian Manchester City sepertinya harus mulai berpikir dan memproyeksikan untuk mendatangkan pemain baru di jendela transfer musim dingin mendatang. Sebab kalau tidak, Manchester City bisa kalah dalam persaingan dari tim lain di Premier League dan di ajang lainnya.