Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lonely Marriage Jangan Sampai Bikin Pernikahan jadi "Damage"

28 Oktober 2024   12:36 Diperbarui: 28 Oktober 2024   17:42 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lonely marriage (Sumber: kompas.com)

Hal itu kemudian akan mengakibatkan "jarak" dalam hubungan. Jika sudah demikian,  pasti akhirnya akan muncul perasaan "sendirian" diantara pasangan.

Keempat, perbedaan prioritas dan nilai. Pasangan yang memiliki pandangan, minat, atau tujuan hidup yang berbeda akan menyebabkan pasangan jadi berjarak. Jika sudah begitu,  pasti akhirnya akan muncul perasaan "sendirian" diantara pasangan.

Kelima, rasa kecewa atau ekspektasi yang tidak terpenuhi. Ketika pasangan atau salah satu pasangan merasa pernikahan mereka tidak sesuai harapan atau ekspektasi, mereka akan kehilangan motivasi dan semangat untuk membangun hubungan yang lebih dalam.

Hal itu juga kemudian akan menciptakan kehampaan dalam hubungan. Jika sudah demikian,  pasti akhirnya akan muncul perasaan "sendirian" diantara pasangan.

Beberapa faktor atau hal di atas tentu akan mengganggu hubungan pasangan dalam pernikahan. Dengan demikian lonely marriage jangan sampai membuat pernikahan jadi "damage". Bagaimana untuk mengatasinya?

Mengatasi lonely marriage tidak bisa sendirian. Mengatasi lonely marriage membutuhkan upaya bersama dari kedua pasangan untuk membangun kembali keintiman, komunikasi, dan rasa keterhubungan.

Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lonely marriage. Tentu saja upaya ini harus dilakukan bersama-sama kedua pasangan.

Pertama, membangun keintiman fisik dan emosional. Upaya ini bisa dilakukan dengan meningkatkan intensitas kontak fisik dan emosional sebanyak mungkin. Seperti genggaman tangan, pelukan, ciuman, kontak mata, berbagi hobi bersama, mendiskusikan mimpi dan harapan, mengekspresikan rasa syukur bersama, dan lain-lain.

Kedua, meluangkan waktu berkualitas bersama. Misalnya dengan menonton bersama, makan bersama, shopping bersama, dan bisa juga melakukan ibadah bersama.

Ketiga, meningkatkan komunikasi yang terbuka. Hal ini bisa dimulai dengan berbicara secara jujur dan terbuka tentang perasaan yang sebenarnya. Jelaskan perasaan kesepian yang dirasakan tanpa saling menyalahkan.

Keempat, menetapkan tujuan bersama. Pasangan membuat rencana jangka panjang/pendek bersama. Tak peduli rencana itu besar atau kecil. Perbedaan prioritas dan nilai masing-masing pasangan dikesampingkan terlebih dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun