Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Faisal Basri, Ekonom dan Sekjen PAN Pertama Itu Telah Tiada

6 September 2024   11:46 Diperbarui: 6 September 2024   13:36 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah seorang putra terbaik bangsa, Faisal Basri telah tiada. Ekonom dan staf pengajar UI (Universitas Indonesia) itu meninggal dunia dalam usia 65 tahun, Kamis (05/09).

Faisal Basri meninggal di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta setelah selama tiga hari dirawat di sana. Faisal Basri meninggal akibat serangan jantung.

Faisal Basri merupakan salah satu tokoh yang kritis ketika pemerintahan Orde Baru. Untuk mewadahi dan menyalurkan ide-ide kritisnya, Faisal Basri bersama tokoh-tokoh reformis lainnya membentuk sebuah organisasi kemasyarakatan yang disebut dengan MARA (Majelis Amanat Rakyat).

Faisal Basri bersama Amien Rais, Goenawan Muhammad, Rizal Ramli, Albert Hasibuan, Toety Heraty, Arifin Panigoro, dan Daniel Sparingga mendeklarasikan MARA pada tanggal 14 Mei 1998 di Galeri Caf, Jakarta.

Sebagian tokoh MARA mengingkinkan organisasi tersebut bertransformasi jadi partai politik. Akan tetapi sebagian tokoh MARA lainnya menolak.

Akhirnya diputuskan MARA memberi kebebasan kepada anggotanya yang ingin berpolitik untuk membentuk partai politik. Sementara bagi mereka yang tidak ingin berpolitik dipersilahkan bisa tetap berada di dalam MARA.

Tokoh MARA yang menginginkan adanya sebuah partai politik kemudian menyusun sebuah formatur. Mereka yang terlibat anatara lain Amien Rais, Albert Hasibuan, Goenawan Muhammad, Zoemrotin, A.M. Fatwa, A.M. Luthfi, dan Syamsurijal Panggabean.

Tanggal 5-6 Agustus 1998 pada pertemuan di Megamendung Bogor, Formatur tersebut sepakat membentuk sebuah partai politik. Partai politik yang dimaksud adalah Partai Amanat Bangsa (PAB). Namun tak lama kemudian Partai Amanat Bangsa berubah nama menjadi Partai Amanat Nasional (PAN).

PAN berakar pada moral agama, kemanusiaan, dan kemajemukan. PAN juga menganut prinsip nonsektarian dan nondiskriminatif. Partai politik tersebut bertugas memperjuangkan kedaulatan rakyat, demokrasi, kemajuan, dan keadilan sosial.

Lambang PAN adalah matahari terbit berlatar warna biru. Sebagai ketua umum partai politik yang dibidani MARA itu didaulatlah Amien Rais. Sementara sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN ditunjuklah Faisal Basri.

Dalam perkembangan selanjutnya antara Faisal Basri dan Amien Rais plus beberapa tokoh PAN lainnya memiliki pandangan yang cukup tajam dalam banyak hal. Termasuk tentang arah PAN ke depan.

Hal itu kemudian membuat Faisal Basri undur diri dari PAN. Ya, Faisal Basri mundur dari PAN pada tahun 2003. Berarti Faisal Basri hanya lima tahun menjadi tokoh dan anggota PAN.

Setelah keluar dari PAN, Faisal Basri kembali fokus menjadi staf pengajar dan pengamat ekonomi UI. Faisal Basri lebih memilih untuk tidak bergabung kembali dengan partai politik mana pun.

Pada masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) Faisal Basri sering melontarkan kritik terkait dengan kebijakan ekonomi. Tentang kebijakan Presiden SBY yang menurunkan harga BBM misalnya, menurut Faisal Basri hanya pencitraan.

Ketika Pemilu 2014 lalu, Faisal Basri lebih memilih mendukung capres (calon presiden) Joko Widodo (Jokowi) daripada mendukung capres Prabowo Subianto. Kemudian di periode pertama pemererintahan Presiden Jokowi, Faisal Basri pun jadi pendukung sang presiden.

Akan tetapi di periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi, Faisal Basri memposisikan diri sebagai "oposisi". Faisal Basri sering menyerang dengan keras terkait kebijakan Presiden Jokowi tentang nikel, kereta api cepat, dan utang luar negeri misalnya.

Kini Faisal Basri telah kembali kepada Sang Pencipta. Semoga amal kebaikannya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.

#Faisal Basri Meninggal Dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun