Bahkan kemudian beredar nama cagub yang akan diusung oleh PDI Perjuangan itu adalah Pramono Anung yang sekarang menjabat sebagai Sekretaris Kabinet Indonesia Maju. Pramono Anung akan dipasangkan dengan Rano Karno.
Munculnya nama Pramono Anung bisa jadi karena Megawati Soekarnoputri sudah bisa memprediksi atau mencium gelagat bahwa Anies Baswedan tidak akan mau jadi kader PDI Perjuangan. Padahal dirinya menginginkan siapa pun calon yang diusung PDI Perjuangan harus kader, bagian dari partai berlambang banteng dengan moncong putih itu.
Terlepas apakah Anies Baswedan jadi atau tidak diusung oleh PDI Perjuangan, itu urusan PDI Perjuangan sendiri.
Akan tetapi ada hal yang harus dipertimbangkan oleh PDI perjuangan, bahwa untuk melawan cagub yang diusung oleh KIM Plus, yakni Ridwan Kamil harus orang yang bisa mengimbanginya. Dan orang yang mampu mengimbangi Ridwan Kamil hanyalah Anies Baswedan.
Bahkan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun tidak akan mampu mengimbangi Ridwan Kamil. Sebab ceruk pemilih Ahok tidak sebesar atau seluas ceruk pemilih Anies Baswedan.
Ceruk pemilih Anies Baswdan bisa berasal dari kalangan nasionalis dan kalangan relijius (baca: Islam). Jadi Anies Baswedan berpotensi bisa mengambil ceruk pemilih Ridwan Kamil yang memang berasal dari kalangan nasionalis dan kalangan relijius.
Sedangkan ceruk pemilih Ahok hampir dipastikan hanya berasal dari kalangan nasionalis. Kalangan relijius bisa dipastikan akan sedikit yang memilih Ahok.
Apalagi sekedar nama Pramono Anung. Sebab popularitas dan elektabilitas Pramono Anung jauh lebih rendah dari Ahok.
Dengan demikian PDI Perjuangan sebaiknya mengusung cagub yang memiliki potensi menang lebih besar. Sebab siapa pun yang mencalonkan cagub, termasuk PDI perjuangan  tentu dengan kalkulasi dan mempertimbangkan orang yang memiliki potensi menang lebih besar.
Kecuali jika PDI perjuangan  hanya sekedar mencalonkan atau sekedar berpartisipasi dalam Pilkada. Itu soal lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H