Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Sempat Cemas, Indonesia Akhirnya Dapat Dua Medali Emas

9 Agustus 2024   20:15 Diperbarui: 9 Agustus 2024   20:21 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Veddriq Leonardo dan Rizki Juliansyah (Sumber: tribunnews.com)

Rontoknya para pemain bulu tangkis Indonesia yang menjadi tumpuan untuk meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 telah menimbulkan pesimisme dan rasa cemas bahwa di ajang olimpiade kali ini Indonesia tidak akan mendapatkan medali emas.

Hal itu bisa dipahami karena selama ini Indonesia mendapatkan medali emas di beberapa kali olimpiade hanya dari cabang bulu tangkis. Tak pernah ada cabang lain yang menyumbangkan medali emas di ajang olimpiade.

Sejak pertama kali mendapatkan dua medali emas cabang bulu tangkis nomor tunggal putra dan tunggal putri melalui Alan Budikusuma dan Susi susanti di Olimpiade Barcelona 1992, bulu tangkis sudah menyumbangkan 8 medali emas.

Sementara cabang olahraga lain paling tinggi mempersembahkan medali perak. Selain cabang bulu tangkis sendiri, baru ada dua cabang lain yang bisa menyumbangkan medali perak, yakni cabang panahan dan cabang angkat besi.

Cabang panahan adalah cabang olahraga Indonesia yang pertama kali mendapatkan medali di olimpiade. Cabang panahan mempersembahkan medali perak bagi Indonesia di Olimpiade Seoul 1988 melalui trio srikandi Nurfitriyana, Lilies Handayani, dan Kusumawardhani.

Kemudian cabang olahraga lain yang juga bisa menyumbangkan medali perak di ajang olimpiade adalah angkat besi. Cabang angkat besi tercatat sudah mempersembahkan 7 medali perak dan 8 medali perunggu.

Tapi ternyata kemudian pesimisme dan kecemasan Indonesia tidak akan mendapatkan medali emas pupus pasca Veddriq Leonardo atlet cabang panjat tebing putra berhasil meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Veddriq Leonardo (Sumber: kompas.com)
Veddriq Leonardo (Sumber: kompas.com)

Veddriq Leonardo berhasil menang atas Wu Peng dari Tiongkok dalam final cabang panjat tebing kecepatan putra, Kamis sore WIB (08/08).

Keberhasilan Veddriq Leonardo mempersembahkan medali emas untuk Indonesia mungkin tidak diperhitungkan sebelumnya. Tak terlalu salah jika keberhasilan Veddriq Leonardo mempersembahkan medali emas kemudian disebut sebagai sebuah kejutan.

Tak lama setelah Veddriq Leonardo mempersembahkan medali emas untuk Indonesia, tanpa diduga juga kemudian Rizki Juniansyah sukses meraih medali emas dari cabang angkat besi nomor 73 kg, Jum'at dini hari (09/08).

Rizki Juniansyah berhasil melampaui Wichuma Weerapon (Thailand) yang memenangkan medali perak dan Andreev Bozhidar Dimitrov (Bulgaria) yang memenangkan medali perunggu.

Rizki Juliansyah (Sumber: tribunnews.com)
Rizki Juliansyah (Sumber: tribunnews.com)

Sama halnya dengan Veddriq Leonardo, keberhasilan Rizki Juniansyah meraih medali emas dari cabang angkat besi juga mungkin bisa disebut sebagai sebuah kejutan. Sebab cabang angkat besi tidak diperhitungkan sebelumnya untuk bisa menyumbangkan medali emas. Beda dengan cabang bulu tangkis.

Capaian Indonesia meraih dua medali emas sekaligus dalam satu penyelenggaraan olimpiade merupakan rekor kedua kalinya setelah Olimpaide Barcelona 1992. Sebelumnya Indonesia belum pernah memperoleh dua medali emas sekaligus dalam satu penyelenggaraan olimpiade.

Di Olimpiade Atkanta 1996 Indonesia hanya bisa meraih satu medali emas, melalui Rexy Mainaky dan Ricky Subagja (cabang bulu tangkis, ganda putra).

Di Olimpiade Sydney 2000 Indonesia juga hanya bisa meraih satu medali emas, melalui Tony Gunawan dan Candra Wijaya (cabang bulu tangkis, ganda putra).

Di Olimpiade Athena 2004 Indonesia juga hanya bisa meraih satu medali emas, melalui Taufik Hidayat (cabang bulu tangkis, tunggal putra).

Di Olimpiade Beijing 2008 Indonesia juga hanya bisa meraih satu medali emas, melalui Hendra Setiawan dan Markis Kido (cabang bulu tangkis, ganda putra).

Di Olimpiade Beijing 2008 Indonesia juga hanya bisa meraih satu medali emas, melalui Hendra Setiawan dan Markis Kido (cabang bulu tangkis, ganda putra).

Di Olimpiade London 2012 Indonesia gagal tidak meraih medali emas. Inilah Olimpiade terburuk bagi Indonesia setelah Olimpiade Barcelona 1992.

Di Olimpiade Rio De Janeiro 2016 Indonesia kembali bisa meraih satu medali emas, melalui Tantowi Ahmad dan Liliana Natsir (cabang bulu tangkis, ganda campuran).

Terakhir di Olimpiade Tokyo 2020 Indonesia masih bisa meraih satu medali emas, melalui Greysa Poli dan Apriyani Rahayu (cabang bulu tangkis, ganda putri).

Kini di Olimpiade Paris 2024 Indonesia sukses mendapatkan dua medali emas sekaligus sama halnya seperti di Olimpaide Barcelona 1992.

Bedanya, jika di Olimpaide Barcelona 1992 Indonesia mendapatkan dua medali emas sekaligus dari satu cabang olahraga, yakni bulutangkis (tunggal putra dan tunggal putri). Sedangkan di Olimpiade Paris 2024 Indonesia mendapatkan dua medali emas sekaligus dari dua cabang olahraga berbeda, yakni panjat tebing dan angkat besi.

Dengan demikian cabang olahraga yang telah mempersembahkan medali emas di ajang olimpiade bertambah jadi tiga cabang, yakni bulu tangkis, panjat tebing, dan angkat besi.

Sedangkan cabang olehraga yang telah mempersembahkan medali secara keseluruhan di ajang olimpiade bertambah jadi empat cabang, yakni panahan, bulu tangkis, panjat tebing, dan angkat besi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun