Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Armuzna Cukup Menguras Stamina, Jemaah Haji Jangan Sampai Melupakan Ini

15 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 15 Juni 2024   18:02 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jemaah haji melakukan mabit di Muzdalifah (Sumber: dokpri)

Bagi jemaah haji yang melakukan mabit di Muzdalifah dengan normal bisa melakukan berbagai amalan seperti ketika wukuf di Arafah. Yaitu beristighfar, berzikir, berdoa, membaca al-Qur'an, atau melakukan tafakkur dan tadabbur, ditambah dengan melakukan salat malam jika situasi dan kondisi memungkinkan.

Akan tetapi jangan sampai lupa, bagi jemaah haji yang belum melaksanakan kewajiban salat Maghrib dan Isya bisa melakukannya di Muzdalifah. Jangan sampai fokus melaksanakan prosesi puncak ibadah haji, tapi kewajiban salat lima waktu ditinggal.

Setelah mabit di Muzdalifah semua jemaah haji bergerak menuju Mina. Sebagian kecil atau sekelompok jemaah haji ada yang berjalan kaki dari Muzdalifah menuju Mina. Tapi hampir semua jemaah haji menggunakan bus dari Muzdalifah menuju Mina.

Sesampai di Mina, jemaah haji memasuki tenda masing-masing yang telah disediakan. Mereka bisa beristirahat, merapikan barang bawaan, dan setelah datang waktu salat subuh terus melaksanakan salat subuh.

Setelah terbit matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah, yakni pada hari raya Idul Adha, jemaah haji melaksanakan lontar jumrah aqabah di Jamarat. Namun demi keamanan, ketertiban, dan kenyamanan, semua jemaah haji sebaiknya melaksanakan lontar jumrah aqabah sesuai jadwal yang telah disampaikan petugas kloter.

Ada juga sebagian jemaah haji yang melaksanakan lontar jumrah aqabah sebelum waktu subuh sesaat setelah tiba dari Muzdalifah. Ini memang dibolehkan, tapi jangan sampai memberatkan. Artinya jangan sampai jemaah haji mengalami kelelahan sehingga akhirnya jatuh sakit.

Setelah jemaah haji melaksanakan lontar jumrah aqabah kemudian melakukan tahallul, yakni memotong beberapa lembar atau beberapa helai rambut. Dengan begitu jemaah haji boleh mengganti pakaian ihram dengan pakaian biasa.

Besok harinya, yakni tanggal 11 Dzulhijjah sampai tanggal 13 Dzulhijjah jemaah haji melaksanakan lontar tiga jumrah, yakni jumrah ula, jumrah wustha, dan jumrah aqabah.

Setelah tanggal 13 Dzulhijjah jemaah haji kemudian meninggalkan Mina menuju Mekkah (Masjidil Haram) untuk melaksanakan tawaf ifadhah dan sa'i. Jemaah haji yang meninggalkan Mina menuju Mekkah tanggal 13 Dzulhijjah disebut dengan nafar tsani. 

Namun ada juga jemaah haji yang melaksanakan lontar tiga jumrah, yakni jumrah ula, jumrah wustha, dan jumrah aqabah sampai tanggal 12 Dzulhijjah.

Suasana menuju Jamarat (Sumber: dokpri)
Suasana menuju Jamarat (Sumber: dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun