Jemaah haji (reguler) Indonesia berada atau tinggal di Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji itu sekira 40 hari. Rinciannya mereka tinggal di Madinah selama 8 hari dan di Mekkah selama 32 hari.
Padahal puncak pelaksanaan ibadah haji itu sendiri hanya 5-6 saja, yakni pada tanggal 8-12 Dzulhijjah atau tanggal 8-13 Dzulhijjah. Nah, selama 35 atau 34 hari di luar tanggal 8-12 Dzulhijjah atau tanggal 8-13 Dzulhijjah itu apa saja yang dilakukan jemaah haji?
Dalam hal ini aktivitas tiap jemaah haji mungkin berbeda antara satu jemaah haji dengan jemaah haji lainnya. Tapi pada dasarnya aktivitas semua jemaah haji memiliki banyak persamaan.
Kita mulai dengan aktivitas jemaah haji di Madinah. Sebagaimana diketahui bahwa jemaah haji Indonesia itu dari tanah air ada yang menuju Madinah dulu terus ke Mekkah. Namun ada juga yang sebaliknya, menuju Mekkah dulu kemudian ke Madinah.
Jemaah haji yang menuju Madinah dulu terus ke Mekkah, mereka itu adalah jemaah haji Gelombang I (pertama). Sedangkan jemaah haji yang menuju Mekkah dulu terus ke Madinah, mereka itu adalah jemaah haji Gelombang II (kedua).
Baik jemaah haji Gelombang I (pertama) atau pun jemaah haji Gelombang II (kedua), sama mereka tinggal selama 8 hari di Madinah. Perbedaannya hanya dalam hal kedatangan ke sana.
Aktivitas jemaah haji selama 8 hari di Madinah pada umumnya mereka melaksanakan arbain, yakni melaksanakan salat lima waktu secara berjamaah di Masjid Nabawi selama 8 hari berturut-turut hingga jumlahnya mencapai 40 kali salat (arbain sendiri artinya 40).
Di sela-sela melaksanakan arbain, jemaah haji mungkin melakukan aktivitas yang berbeda. Ada yang berziarah ke Masjid Quba, ada yang berziarah ke Masjid Qiblatain, ada yang berziarah ke Jabal Uhud, ada yang berziarah ke Maqbarah (pekuburan) Baqi, ada yang berziarah ke Raudhah, dan lain-lain.
Sebagian lagi mungkin ada yang berbelanja ke pasar/toko yang ada di Madinah, cari jajanan, sekedar jalan-jalan, atau mungkin juga ada yang hanya rebahan atau diam di hotel.