Seandainya lokasi atau tempat tersesat itu kurang dikenali atau tidak familiar, cari lokasi atau tempat yang mudah dikenali atau familiar di sekitar tempat terdekat.
Kedua, jemaah haji yang tersesat bisa share lokasi dengan menggunakan aplikasi WhatsApp misalnya kepada petugas kloter, ketua rombongan/ketua regu, keluarga, teman, atau siapa pun yang ada di hotel.
Jemaah haji yang tersesat juga bisa melakukan video call, menelepon, atau kirim pesan kepada pihak-pihak yang disebutkan tadi.
Selain itu jemaah haji yang tersesat bisa menggunakan aplikasi haji. Sebab aplikasi Haji dapat membantu jemaah haji dalam menemukan lokasi penting, rute perjalanan, dan informasi kontak darurat.
Oleh karena itu pastikan baterai handphone tidak lowbat dan cukup pulsa atau cukup kuota ketika bepergian keluar hotel agar bisa menghubungi pihak-pihak yang sekiranya bisa memberikan bantuan.
Ketiga, jika jemaah haji yang tersesat kebetulan tidak membawa handphone atau alat komunikasi lain, atau handphone dalam kondisi lowbat/tidak ada pulsa/kuota internet, maka jemaah haji yang bersangkutan bisa mencari petugas haji Indonesia yang ada di lokasi sekitar.
Para petugas haji Indonesia cukup mudah dikenali. Mereka biasanya mengenakan seragam celana warna hitam, kemeja warna putih, rompi warna hitam (lengkap dengan atribut bendera kecil merah putih, nama si petugas haji, dan lain-lain), dan topi warna hitam.
Jemaah haji yang tersesat bisa meminta bantuan para petugas haji Indonesia dengan menunjukkan gelang identitas, ID Card, KTP (Kartu Tanda Penduduk), atau identitas lainnya.
Sesungguhnya hanya dengan menunjukkan gelang identitas, petugas haji Indonesia (seharusnya) sudah bisa mengetahui nama jemaah haji, nama kloter, nama maktab, dan sebagainya.