Atalanta tampil sebagai juara baru Liga Eropa UEFA. Atalanta sukses meraih trofi Liga Eropa UEFA 2023-2024 setelah mengalahkan Bayer Leverkusen di final yang dilangsungkan di Stadion Aviva. Dublin, Irlandia, Kamis dini hari WIB (23/05).
Tak tanggung-tanggung, Atalanta mengalahkan juara Bundesliga 2023-2024 itu dengan skor telak tiga gol tanpa balas. Padahal Leverkusen lebih diunggulkan daripada Atalanta.
Ketiga gol tim berjuluk La Dea itu diborong oleh striker mereka asal Nigeria, Ademola Lookman. Lookman mencetak gol di menit ke-12, menit ke-26, dan menit ke-75.
Atalanta menjadi klub Italia ke-5 yang berhasil meraih trofi Liga Eropa UEFA. Sebelumnya klub Italia yang berhasil meraih trofi Liga Eropa UEFA itu adalah Napoli, Juventus, Inter Milan, dan Parma.
Napoli adalah klub Italia pertama yang berhasil meraih trofi Liga Eropa UEFA kala masih bernama Piala Eropa UEFA. Napoli juara untuk pertama kalinya di tahun 1989.
Kemudian Juventus, jadi klub Italia ke-2 yang berhasil meraih trofi Liga Eropa UEFA. Juventus juara Piala/Liga Eropa UEFA di tahun 1990 dan tahun 1993.
Berikutnya Inter Milan. Inter Milan merupakan klub Italia ke-3 yang sukses berhasil meraih trofi Liga Eropa UEFA. Inter Milan meraih trofi Piala/Liga Eropa UEFA sebanyak tiga kali, yakni tahun 1991, tahun 1994, dan tahun 1998.
Setelah Inter Milan ada Parma. Parma jadi klub Italia ke-4 yang berhasil meraih trofi Piala/Liga Eropa UEFA. Parma meraih trofi Piala/Liga Eropa UEFA tahun 1995 dan tahun 1999.
Selain jadi juara Liga Eropa UEFA 2023-2024, Atalanta juga secara tidak langsung telah merusak status "Unbeaten" Bayer Leverkusen. Sebagaimana diketahui klub asal Jerman itu merupakan klub yang tak terkalahkan di Eropa musim ini. Baik di fase grup atau pun di fase knockout.
Sementara itu Atalanta sendiri pernah mengalami kekalahan. Satu-satunya kekalahan yang pernah dialami Atalanta dari Liverpool di leg kedua perempat final. Saat itu Atalanta kalah 0-1 dari Mohamed Salah dan kawan-kawan.
Akan tetapi karena di leg pertama perempat final Atalanta menang telak 3-0 atas Liverpool, tim asuhan Gian Piero Gasperini itu berhak lolos ke semifinal. Atalanta menang agregat 3-1.
Bagi publik sepak bola, kekalahan telak 0-3 Leverkusen dari Atalanta mungkin cukup mengejutkan. Kalau pun Leverkusen "harus" kalah dari Atalanta mungkin tidak setelak itu, tapi kalah tipis saja. Mungkin 1-0, 2-1, 3-2, dan seterusnya.
Apakah Leverkusen terlalu euforia dengan gelar juara Bundesliga sehingga kemudian menjadi lengah dan lemah? Ya mungkin saja, bisa jadi.
Bisa jadi dalam diri pemain Leverkusen ada perasaan "sudah merasa puas" dengan gelar Bundesliga yang baru saja mereka dapatkan. Sehingga hal itu membuat semangat juang untuk mendapatkan trofi Liga Eropa menjadi berkurang.
Itu hanya sebuah kemungkinan. Bisa ya bisa tidak. Hanya yang jelas karena memang Atalanta tampil lebih bagus dari Leverkusen. Indikatornya ya tiga gol itu.
Kendati Leverkusen dominan dalam penguasaan bola, tapi Atalanta mampu menciptakan tiga gol. Sementara Leverkusen tidak mampu melakukannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H