Sementara itu Atalanta sendiri pernah mengalami kekalahan. Satu-satunya kekalahan yang pernah dialami Atalanta dari Liverpool di leg kedua perempat final. Saat itu Atalanta kalah 0-1 dari Mohamed Salah dan kawan-kawan.
Akan tetapi karena di leg pertama perempat final Atalanta menang telak 3-0 atas Liverpool, tim asuhan Gian Piero Gasperini itu berhak lolos ke semifinal. Atalanta menang agregat 3-1.
Bagi publik sepak bola, kekalahan telak 0-3 Leverkusen dari Atalanta mungkin cukup mengejutkan. Kalau pun Leverkusen "harus" kalah dari Atalanta mungkin tidak setelak itu, tapi kalah tipis saja. Mungkin 1-0, 2-1, 3-2, dan seterusnya.
Apakah Leverkusen terlalu euforia dengan gelar juara Bundesliga sehingga kemudian menjadi lengah dan lemah? Ya mungkin saja, bisa jadi.
Bisa jadi dalam diri pemain Leverkusen ada perasaan "sudah merasa puas" dengan gelar Bundesliga yang baru saja mereka dapatkan. Sehingga hal itu membuat semangat juang untuk mendapatkan trofi Liga Eropa menjadi berkurang.
Itu hanya sebuah kemungkinan. Bisa ya bisa tidak. Hanya yang jelas karena memang Atalanta tampil lebih bagus dari Leverkusen. Indikatornya ya tiga gol itu.
Kendati Leverkusen dominan dalam penguasaan bola, tapi Atalanta mampu menciptakan tiga gol. Sementara Leverkusen tidak mampu melakukannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H