Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Harry Kane dan Kesialan Bayern Munchen

9 Mei 2024   19:28 Diperbarui: 9 Mei 2024   20:37 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tottenham hanya "nyaris" mendapatkan trofi di musim 2018-2019 lalu. Saat itu Tottenham jadi finalis Liga Champions UEFA. Namun sayang, di final Tottenham kalah dari tim sesama Inggris, Liverpool. Tottenham kalah 0-2 dari klub yang bermarkas di Anfield itu.

Tottenham juga "nyaris" mendapatkan trofi Premier League musim 2016-2017. Namun di akhir kompetisi The Lilywhites kemudian harus puas finis di posisi kedua di bawah Chelsea.

Tak heran jika kemudian di awal musim 2021-2022 Kane "merengek" minta dijual. Alasannya Kane ingin mendapatkan trofi bersama klub yang dibelanya.

Saat itu Kane cukup kencang disebut-sebut akan pindah ke Manchester City. Selain itu Kane juga dirumorkan akan pindah ke Chelsea dan beberapa klub Premier League lainnya.

Ternyata saat itu Kane urung pindah. Salah satu penyebabnya konon Tottenham meminta harga terlalu tinggi kepada klub peminat Kane.

Di awal musim 2023-2024 pun Kane santer disebut-sebut akan pindah ke Manchester United. Akan tetapi ternyata Kane kemudian lebih memilih pindah ke Bayern Munchen.

Salah satu alasan Kane tentu saja karena Munchen adalah klub juara, klub yang selalu mendapatkan trofi Bundesliga dalam 11 musim terakhir berturut-turut. Dalam benak Kane mungkin terbersit harapan atau keyakinan bahwa jika pindah membela Munchen pasti akan dapat merasakan gelar juara atau mendapatkan trofi.

Munchen juga tentu berharap, dengan merekrut Kane mereka dapat melanggengkan dominasi sebagai klub langganan peraih trofi di Bundesliga. Munchen juga pasti berharap akan mendapatkan trofi lainnya, termasuk trofi Liga Champions UEFA.

Akan tetapi harapan Kane dan harapan Munchen tidak ada yang terwujud sama sekali. Harapan Kane dan harapan Munchen jadi sebuah harapan kosong.

Semua sudah terjadi dan sudah berlalu. Kane dan Munchen tak perlu menyesali atau saling menyalahkan atas semua yang telah terjadi dan semua yang sudah berlalu.   

Kane dan Munchen mungkin bisa memulai semuanya dengan persiapan yang lebih matang dan lebih baik lagi. Kane dan Munchen harus menatap musim depan dengan penuh semangat dan optimisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun