Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sebelum Berangkat, Apa yang Harus Dipersiapkan Jemaah Haji?

4 Mei 2024   20:16 Diperbarui: 4 Mei 2024   22:13 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah Indonesia akan mulai memberangkatkan Jemaah haji Gelombang I mulai tanggal 12 Mei 2024. Mereka akan diberangkatkan dari 14 embarkasi berbeda di seluruh Indonesia.

Ke-14 embarkasi dimaksud adalah BTJ (Banda Aceh), KNO (Kualanamu), PDG (Padang), BTH (Batam), PLM (Palembang), JKG (Jakarta Pondok Gede), JKS (Jakarta Bekasi), SOC (Solo), SUB (Surabaya), BDJ (Banjarmasin), BPN (Balikpapan), UPG (Ujungpandang), LOP (Lombok), dan terakhir embarkasi terbaru KJT (Kertajati).

Para Jemaah haji (reguler) akan tinggal di Arab Saudi selama kurang lebih 40 hari. Rinciannya, 8-9 hari di Madinah dan 31-32 hari di Mekkah.

Sedangkan perjalanan keberangkatan dari embarkasi ke Arab Saudi dihitung waktu satu hari dan kepulangan dari Arab Saudi ke tanah air juga dihitung waktu satu hari. Jadi total perjalanan ibadah haji 42 hari, mulai dari berangkat sampai kembali lagi ke tanah air.

Perjalanan ibadah haji yang cukup makan waktu lama tersebut tentu memerlukan persiapan yang matang dan maksimal dari para jemaah haji. Hal itu agar perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji berlangsung dengan baik, aman, dan nyaman sesuai yang diharapkan.

Lantas apa yang harus dipersiapkan oleh para jemaah haji? Persiapan itu ada dua, yakni berupa materiil dan non-materiil.

Persiapan yang berupa materiil yaitu menyangkut atau bersifat kebendaan, seperti kebugaran fisik dan logistik. Sedangkan  persiapan berupa non-materiil sebaliknya, bersifat bukan kebendaan. Dalam hal ini berupa kesiapan mental.

Persiapan materiil dan non-materiil ini sesungguhnya sama pentingnya. Akan tetapi jika diurutkan, tentu persiapan non materiil, yakni kesiapan mental jadi yang utama.

Tidak semua Jemaah haji memiliki kesiapan mental yang sama. Banyak diantaranya yang merasa was-was, kurang percaya diri, kurang yakin, bahkan rasa takut yang berlebihan.

Pernah ada kasus, seorang Jemaah haji sampai kabur dari embarkasi pulang kembali ke rumahnya karena memiliki perasaan tadi, yakni merasa was-was, kurang percaya diri, kurang yakin, bahkan takut. Jemaah itu urung berangkat melaksanakan ibadah haji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun