Jadi "kakaren" itu lebih tepatnya mungkin bukan "sisa makanan", melainkan makanan yang tersisa dari sebuah pesta, hajatan, kenduri, dan lain-lain, termasuk lebaran.
Makanan "kakaren" lebaran saat ini dan beberapa hari ke depan di tiap keluarga bisa jadi masih cukup banyak. Kalau makanan "kakaren" lebaran itu berupa makanan kering mungkin tidak terlalu masalah. Akan tetapi jika makanan "kakaren" lebaran itu berupa makanan basah itu cukup masalah.
Hal itu dikarenakan makanan basah tidak cukup tahan lama, akan lebih cepat basi. Makanan basah  mungkin hanya mampu bertahan satu dua hari saja.
Untuk menghindari makanan "kakaren" lebaran jadi mubazir atau terbuang sia-sia, bahkan menjadi sampah, maka kita bisa memberikan makanan "kakaren" lebaran itu kepada orang yang membutuhkan sebelum makanan itu kadaluarsa atau basi.
Kita bisa memberikan makanan "kakaren" lebaran kepada pengemis, anak jalanan, pemulung, anak-anak, kerabat, atau kepada tetangga kita yang memang membutuhkan misalnya. Â
Namun jangan sekali-kali kita memberikan makanan "kakaren" lebaran yang sudah kadaluarsa atau basi. Sebab hal itu sama saja dengan kita meracuni mereka.
Kita tentu bisa memperkirakan atau mengukur apakah makanan-makanan "kakaren" lebaran yang ada di rumah kita itu bisa kita makan sampai habis atau tidak. Nah untuk makanan-makanan "kakaren" lebaran yang kita perkirakan tak akan kita makan atau tidak akan habis kita makan, sebagian bisa kita bagi-bagikan.
Kita jangan pernah membiarkan makanan-makanan "kakaren" lebaran yang ada di rumah kita menjadi mubazir karena kadaluarsa atau basi. Sebab mubazir adalah perbuatan yang tidak baik dalam ajaran Islam.
Bahkan dalam Q.S, Al-Isra ayat 27 disebutkan bahwa orang yang berlaku mubazir itu adalah saudara setan. Sementara setan itu sangat ingkar kepada Tuhan.
Oleh karena itu jangan pernah membiarkan makanan "kakaren" lebaran jadi mubazir. Jangan pernah membiarkan makanan "kakaren" lebaran itu menjadi kadaluarsa, basi, busuk, atau dibiarkan begitu saja tidak dimanfaatkan.
Fungsikan apa pun, termasuk makanan "kakaren" lebaran jadi memiliki nilai manfaat. Baik bagi diri sendiri, keluarga, tetangga, teman, atau siapa saja.