Peluang Munchen mengalahkan Arsenal memang cukup besar. Hal itu dikarenakan pertandingan akan dilangsungkan di Allianz Arena, markas Munchen sendiri.
Akan tetapi jika kalah dari Arsenal, Munchen dipastikan gagal melaju ke semifinal. Dengan begitu Munchen pun harus out dari Liga Champions UEFA.
Seandainya hal itu terjadi, maka fixed Munchen akan mengakhiri musim ini tanpa gelar atau tanpa trofi apa pun. Dan itu mungkin akan jadi sedikit "aneh" bagi tim sekelas Munchen. Sebab selama ini Munchen selalu mendapatkan trofi atau gelar juara setiap musimnya. Paling tidak dalam 11 tahun terakhir.
Sebagian orang mengait-ngaitkan kondisi Munchen saat ini dengan bomber baru mereka Harry Kane. Sebab ada kesan pasca kedatangan Kane ke Allianz Arena, Munchen seperti kena "sial".
Sebagaimana diketahui bahwa Kane memaksa untuk dijual oleh klub sebelumnya yakni Tottenham Hotspur karena ia ingin merasakan gelar juara bersama tim yang dibelanya. Sebab selama ini Kane belum pernah merasakan gelar juara bersama Tottenham atau tim lain sebelumnya.
Kane pun berharap dengan pindahnya ke Munchen dirinya bisa merasakan gelar juara bersama tim yang bermarkas di Allianz Arena itu. Paling tidak gelar juara Bundesliga yang selama ini selalu langganan diraih Munchen. Tapi hal itu nampaknya musim ini tidak akan jadi kenyataan.
Dengan demikian ada kesan seolah-olah tim yang dibela oleh Kane kena "kutukan" atau kena "sial". Padahal performa Kane sendiri tidak mengecewakan.
Performa Kane di Munchen bisa dikatakan sangat impresif. Gol demi gol selalu lahir dari kaki dan kepalanya.
Bahkan saat ini Kane leading dalam daftar pencetak gol terbanyak Bundesliga. Sejauh ini Kane sudah mencetak 32 gol dalam 28 pertandingan.
Raihan gol Kane jauh dari raihan gol pencetak gol terbanyak lain yang berada di bawah Kane. Kane mengoleksi 8 gol lebih banyak dari Sehrou Guirassy yang berada di posisi kedua top skor sementara Bundesliga.
Jadi dalam hal ini Kane mungkin tidak bisa disalahkan atau jadi kambing hitam. Lain halnya jika performa Kane melempem.