Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ngabuburit dengan Mendengarkan Lagu-lagu Bang Haji Rhoma Irama

18 Maret 2024   15:00 Diperbarui: 18 Maret 2024   15:02 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bang Haji Rhoma Irama (Sumber: kompas.com)

Dalam lagu ini Bang Haji Rhoma Irama mengingatkan kita bahwa sekaya-kaya orang, seglamor-glamor kehidupan orang, sehedon-hedonnya orang dalam kehidupan dunia ini, pasti akan ada ujungnya (yakni kematian).

Hal itu dikarenakan dunia ini hanya tempat persinggahan, hanya sementara. Dunia hanya bagian dari perjalanan yang panjang (dari kehidupan akhirat).

Dunia ini bukanlah tujuan. Namun ibaratnya dunia ini sebagai ladang atau tempat untuk bercocok tanam.

4. Boleh Saja

Dalam lagu ini Bang Haji Rhoma Irama mengatakan bahwa kita tidak dilarang mencintai dunia ini dan melakukan apa saja. Namun Bang Haji Rhoma Irama kemudian mengingatkan bahwa semuanya akan ada balasannya. Semua balasan perbuatan baik atau buruk akan kembali kepada orang yang melakukannya.

Kemudian ini Bang Haji Rhoma Irama juga mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini penuh tipu daya. Oleh karena itu kita harus waspada jangan sampai terpedaya olehnya.

5. Perbedaan

Dalam lagu ini Bang Haji Rhoma Irama menyatakan bahwa dalam kehidupan ini ada perbedaan yang memang sudah diatur oleh Tuhan. Ada yang kaya ada yang miskin, ada rakyat ada pejabat.

Adanya perbedaan dalam kehidupan bukan berarti Tuhan pilih kasih. Justru hal itu menunjukkan keadilan Tuhan

Sebab jika keadaan semua orang sama, maka akan ada kemandekan. Tidak akan ada yang mau bekerja atau tidak akan ada pembangunan. Jelasnya kehidupan dunia ini tidak akan dinamis, tapi statis. Adanya perbedaan dalam kehidupan ini justru agar semua saling memerlukan dan roda kehidupan bisa berputar.

Bang Haji Rhoma Irama melalui syair lagu ini juga mengingatkan bahwa kekayaan atau jabatan bukan suatu ukuran kemulian. Sebab taqwa dan keimanan lah yang memiliki nilai di hadapan Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun