Apa yang salah dengan Bayern Munchen? Padahal di awal musim ini tim yang bermarkas di Allianz Arena itu berhasil memboyong striker tim nasional Inggris dari Tottenham, yakni Harry Kane. Lini depan Bayern Munchen pun semakin tajam.
Kehadiran Kane di lini depan Bayern Munchen telah membuat pertahanan tim lawan kocar-kacir. Kane pun sampai saat ini telah mencetak 27 gol dan berhasil mengukuhkan diri sebagai pencetak gol terbanyak sementara.
Koleksi gol Kane cukup jauh dibandingkan dengan koleksi gol pemain lainnya. Pemain terdekat dengan Kane yang jadi pencetak gol terbanyak kedua, yakni penyerang VfB Stuttgart Sehrou Guirassy baru mampu mencetak 18 gol.
Ini sepertinya agak kontradiksi. Di satu sisi Kane menyumbang banyak gol, tapi di sisi lain Bayern Munchen secara tim malah kedodoran. Lain halnya jika Kane mandul alias tak memberikan banyak gol. Mungkin Kane bisa disalahkan.
Tidak hanya berpotensi kehilangan gelar Bundesliga, sebelumnya di kompetisi lain, yakni di Piala Jerman (DFB Pokal) Bayern Munchen justru telah tersingkir. Bayern Munchen tersingkir di Putaran Kedua karena kalah 1-2 dari tim Divisi Ketiga, Saarbruecken.
Sialnya lagi di kompetisi lain yang masih diikuti Bayern Munchen, yakni di Liga Champions UEFA, Bayern Munchen juga berpotensi tersingkir. Sebab di leg pertama babak 16 besar tim asuhan Thomas Tuchel itu kalah 0-1 dari Lazio.
Seandainya Bayern Munchen tidak mampu comeback atas Lazio di leg kedua babak 16 besar Liga Champions UEFA di Allianz Arena, Rabu dini hari WIB (06/03) nanti, maka hampir dipastikan musim ini Bayern Munchen tanpa trofi satu pun.
Bagi Harry Kane sendiri kondisi Bayern Munchen saat ini bisa jadi merupakan sebuah ironi. Kane memaksa pindah dari klub lamanya Tottenham Hotspur justru karena pemain kelahiran 28 Juli 1993 itu ingin mencicipi gelar juara bersama klub yang dibelanya. Sebab selama ini Kane belum pernah merasakan gelar juara bersama klub yang pernah dibelanya.
Kane memang nyaris mencicipi gelar Liga Champions UEFA musim 2018-2019. Namun sayang saat itu di final Tottenham kalah 0-2 dari tim sesama Inggris, yakni Liverpool. Â Â
Kalau pun musim ini Bayern Munchen tidak mendapatkan satu gelar atau satu trofi pun, tentu bukan karena salah Harry Kane. Sebab Harry Kane sendiri telah bermain dengan cukup baik dan menyumbangkan banyak gol. Harry Kane tak bisa dan tak boleh disalahkan.
