Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Prabowo Memilih Gibran karena Dua Hal Ini

26 Oktober 2023   07:06 Diperbarui: 26 Oktober 2023   07:11 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan Prabowo-Gibran ketika mendaftar ke KPU (Sumber: kompas.com)

Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi pasangan bacapres-bacawapres terakhir yang daftar ke KPU (Komisi Pemilihan Umum). Pasangan Prabowo-Gibran daftar ke KPU di hari terakhir pendaftaran capres-cawapres, yakni Rabu, 25 Oktober 2023.

Sebelumnya dua pasangan bacapres-bacawapres lain, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD telah daftar ke KPU pada hari yang sama, yakni di hari pertama pendaftaran, Kamis, 19 Oktober 2023, tapi beda waktu.

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar daftar ke KPU pada Kamis pagi. Sementara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD daftar ke KPU pada Kamis Siang.

Dengan daftarnya pasangan Prabowo-Gibran ke KPU pada hari terakhir, hal itu memastikan bahwa Pilpres 2024 nanti hanya akan diikuti oleh tiga pasangan capres-cawapres saja.

Bacapres Prabowo Subianto dan koalisinya, yakni Koalisi Indonesia Maju memastikan bacawapres di last minutes pendaftaran capres-cawapres ke KPU. Ketika pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sudah daftar ke KPU, Bacapres Prabowo Subianto bahkan belum menentukan siapa yang akan mendampinginya.

Baru pada Minggu malam (22/10) Prabowo Subianto mengumumkan siapa yang akan mendampinginya. Sesuai prediksi dan dugaan banyak orang, Prabowo memilih nama yang selama ini banyak disebut, yakni Walikota Solo dan putra sulung Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

Gibran Rakabuming Raka sendiri bisa diambil sebagai bacawapres oleh Prabowo setelah ada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 16 Oktober 2023. Dalam keputusannya MK memang tidak mengabulkan gugatan tentang batas usia capres/cawapres di bawah 40 tahun.  Akan tetapi MK memutuskan mereka yang berusia belum 40 tahun boleh maju sebagai capres/cawapres jika pernah jadi kepala daerah (bupati/walikota, gubernur).

Selain nama Gibran Rakabuming Raka, sesungguhnya ada nama lain yang cukup kuat, yang digadang-gadang akan jadi pendamping Prabowo. Nama itu tak lain adalah Erick Thohir, Menteri BUMN.

Namun pada akhirnya Prabowo menjatuhkan pilihan kepada Walikota Solo dan putra sulung Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. Erick Thohir yang digadang-gadang sejak awal terbentuknya Koalisi Indonesia Maju pun harus tersingkir dari bursa bacawapres.

Prabowo Subianto memilih Gibran Rakabuming Raka tentu bukan tanpa alasan. Prabowo Subianto tentu sudah mempertimbangkan matang-matang dengan pilihannya itu.

Prabowo Subianto tahu betul bahwa di Pemilu 2024 nanti jumlah pemilih muda sangat banyak. Bahkan jumlahnya lebih banyak dari pemilih tua sebagaimana dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang telah ditetapkan KPU.

Jumlah total pemilih dalam DPT yang telah ditetapkan oleh KPU sebanyak 204.807.222 pemilih. Dari jumlah total pemilih itu, jumlah pemilih muda yang masuk kategori milenial dan Gen Z sebanyak 113,6 juta (pemilih milenial 66,8 juta dan pemilih Gen Z 46,8 juta). Kalau dipersentasekan sebanyak lebih dari 55 persen.

Untuk menggaet para pemilih muda yang jumlahnya sangat banyak itulah Prabowo mengambil strategi memilih Gibran sebagai bacawapresnya. Hal itu dikarenakan Gibran termasuk kategori generasi milenial atau generasi Y. Usia Gibran saat ini baru 36 tahun.

Itu alasan pertama Prabowo memilih Gibran sebagai bacawapresnya. Alasan selanjutnya Prabowo memilih Gibran adalah karena Walikota Solo itu merupakan putra Presiden RI, presiden Jokowi.

Tak bisa dipungkiri bahwa pengaruh presiden Jokowi masih cukup besar. Para loyalis dan pendukungnya pun masih cukup banyak.

Dengan memilih Gibran sebagai pendampingnya, Prabowo mengkalkulasi bahwa para loyalis dan para pendukung Jokowi yang jumlahnya cukup banyak itu akan memilihnya dan memilih Gibran.

Apakah "ijtihad" politik Prabowo mengambil Gibran merupakan strategi yang tepat? Hal itu bisa dilihat setelah pelaksanaan Pilpres 2024 nanti. Apakah pemilih muda cukup signifikan memilih Gibran atau tidak. Terus apakah para loyalis dan para pendukung Jokowi solid memilih Gibran atau tidak. Jumlah suara akan membuktikannya.

#Mengincar Pemilih Muda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun