Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perang

11 Oktober 2023   14:45 Diperbarui: 11 Oktober 2023   16:54 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gambar oleh Pete Linforth dari Pixabay  

Di bawah cakrawala yang panas membara
Rudal-rudal berlarian dengan cepat
Melesat memburu sasaran dengan tepat
Bom-bom meluncur dengan deras
Hancurkan objek-objek vital dengan keras
Robohkan gedung-gedung yang kokoh berdiri
Suara dentuman terdengar menggelegar
Asap hitam pekat membubung ke angkasa
Burung-burung berhamburan tak karuan
Korban jiwa berjatuhan, ratusan nyawa melayang

Darah mengalir di tanah yang terbelah
Air mata mengalir dari jiwa-jiwa yang ketakutan
Erangan kesakitan menggema di mana-mana
Teriakan minta tolong terdengar diantara reruntuhan
Karena perang, akibat perang
Tak ada listrik
Tak ada air
Tak ada makanan
Tak ada masa depan

Mengapa harus ada perang
Untuk saling menghancurkan
Untuk saling memusnahkan
Padahal sesama makhluk ciptaan Tuhan
Yang seharusnya saling menyayangi, saling mengasihi
Menebar kedamaian, hidup rukun berdampingan

Wahai jiwa-jiwa yang dipenuhi nafsu angkara
Hentikan keangkuhan dan ambisi berkuasa
Menggenggam dunia
Jangan lagi basahi bumi ini
Dengan darah dan air mata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun