Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apa yang Harus Dilakukan Jemaah Haji di "Armuzna"?

22 Juni 2023   07:54 Diperbarui: 25 Juni 2023   18:29 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jemaah haji sedang berada di terowongan Mina menuju Jamarat untuk melempar jumrah (Sumber: dokpri)

Seluruh jemaah haji dari seluruh dunia sebentar lagi akan melaksanakan puncak pelaksanaan ibadah haji pada tanggal 8 sampai dengan 13 Dzulhijjah 1444 Hijriyah. Waktu tersebut bertepatan dengan tanggal 27 Juni sampai dengan tanggal 2 Juli 2023.

Puncak pelaksanaan ibadah haji dilakukan di "Armuzna", yaitu di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Sebelumnya istilah yang digunakan untuk merujuk kepada Arafah, Muzdalifah, dan Mina itu bukan "Armuzna" melainkan "Armina".  

Arafah, Muzdalifah, dan Mina adalah tempat-tempat yang digunakan untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji. Selain di ka'bah, di tempat-tempat itulah seluruh jemaah haji harus melakukan ritual-ritual yang merupakan bagian dari rukun haji dan wajib haji.

Arafah merupakan sebuah padang gersang nan luas. Luas Arafah sekira 17,9 kilometer persegi. Di tempat itulah seluruh jemaah haji melaksanakan wukuf.

Wukuf adalah rukun haji yang harus dilaksanakan oleh seluruh jemaah haji tanpa kecuali. Bahkan jemaah haji yang sakit sekali pun harus dihadirkan di Arafah walau pun hanya beberapa saat saja. Jemaah haji yang tidak melaksanakan wukuf, maka hajinya tidak sah.

Wukuf artinya berhenti, diam tanpa bergerak. Hal itu bukan berarti seluruh jemaah haji harus diam dan berdiri mematung. Maksud wukuf itu seluruh jemaah haji berada di kawasan padang Arafah, tidak keluar dari kawasan itu.

Wukuf dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Wukuf dilakukan mulai matahari tergelincir atau bergeser pada tengah hari sampai dengan waktu menjelang maghrib.

Wukuf biasanya dimulai dengan khutbah wukuf. Setelah itu melakukan salat dhuhur dan ashar sekaligus, yakni dengan cara dijamak dan diqashar sekaligus.   

Amalan yang dilakukan ketika wukuf sangat beragam dan tidak baku. Bisa berzikir, berdo'a, melakukan salat sunnah, membaca al-Qur'an, membaca talbiyah, atau sekedar duduk atau diam saja juga tidak apa-apa. Sah secara fiqh.

Akan tetapi jika sekedar duduk atau diam saja sangat disayangkan. Hal itu sama dengan membuang-buang kesempatan yang sangat berharga. Sebab amalan yang dilakukan ketika wukuf sangat besar pahalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun