Lebih dari itu Maroko telah berhasil membukakan mata publik sepak bola dunia bahwa kekuatan sepak bola tidak melulu terpusat di Eropa atau Amerika Latin. Kekuatan tim-tim yang berasal dari negara ketiga sepak bola tidak bisa lagi disepelekan. Itulah pesan non-verbal Maroko kepada publik sepak bola dunia.
Pesan non-verbal Maroko tersebut diperkuat pula oleh beberapa tim negara ketiga sepak bola lain seperti Arab Saudi, Jepang, Tunisia, Korea Selatan, atau Kamerun. Bagaimana tidak terbelalak mata publik sepak bola dunia ketika Arab Saudi mempermalukan Argentina 2-1 di laga perdana Grup C.
Kemudian ditambah lagi dengan Jepang yang menghempaskan dua tim raksasa sepak bola, Jerman dan Spanyol di Grup E. Jepang mengalahkan dua tim raksasa sepak bola dunia itu dengan skor identik 2-1.
Tunisia, Korea Selatan, dan kamerun melengkapi pesan non-verbal Maroko kepada publik sepak bola dunia. Di Grup D Tunisia berhasil mengalahkan finalis dan calon juara Piala Dunia 2022 Prancis dengan skor 1-0.
Di Grup H Korea Selatan juga berhasil mengalahkan Portugal 1-0. Sedangkan di Grup G Kamerun berhasil mempermalukan tim Samba Brasil, juga dengan skor 1-0.
Namun Maroko adalah "pemimpin" dari negara-negara ketiga sepak bola tersebut. Sebab Maroko bisa melangkah lebih jauh, kendati tidak sampai di partai puncak.
Secara tidak langsung Maroko juga telah mengangkat harkat dan martabat negara-negara ketiga sepak bola. Mereka jadi memiliki "nilai" lebih dari sebelumnya.
Tidak bisa dipungkiri pula dengan pencapaian yang luar biasa di Piala Dunia 2022 ini secara tidak langsung Maroko telah mempromosikan para pemain mereka sendiri. Di jendela transfer musim dingin, bukan tidak mungkin akan banyak para pemain Maroko yang dilirik klub-klub besar Eropa. Siapa tahu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H