Jika syarat tersebut bisa disepakati, koalisi tiga partai politik itu, yakni Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat pun dipastikan akan terjadi. Akan tetapi jika syarat dari Partai Demokrat tidak bisa dipenuhi, maka koalisi mungkin susah terealisasi.
Mau tidak mau Partai Nasdem dan PKS harus mencari partai politik lain untuk menggenapkan suara menjadi 20 persen. Partai Nasdem dan PKS butuh 2,74 persen suara lagi.
Partai politik yang memiliki suara sah secara nasional di Pemilu 2019 lalu lebih dari 2,74 persen selain Partai Demokrat dan Partai Nasdem+PKS sendiri ada 6 partai politik. Mereka adalah PDI Perjuangan (19,33 persen), Partai Gerindra (12,57 persen), Partai Golkar (12,31 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (9,69 persen), Partai Amanat Nasional (6,84 persen), dan Partai Persatuan Pembangunan (4,52 persen).
Partai Nasdem dan PKS harus bisa merayu satu dari enam partai politik di atas. Merayu PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa nampaknya akan cukup susah, sebab mereka bisa jadi akan mengusung capres sendiri.
Hal yang paling mungkin bagi Partai Nasdem dan PKS adalah merayu Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebab kendati PAN dan PPP sudah masuk KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) bersama Partai Golkar, diantara mereka belum ada kohesi politik yang cukup kuat.
Selain itu PAN juga telah mempublikasikan bahwa diantara nama capres yang mungkin akan mereka usung, salah satunya ada nama Anies Baswedan. Begitu pula dengan PPP. Mereka memang belum mempublikasikan nama capres yang akan mereka usung, tapi banyak kader PPP menyebut nama Anies Baswedan sebagai capres yang akan mereka dukung.
Jika Partai Nasdem dan PKS berhasil menarik PAN atau PPP, maka tiket untuk syarat pengajuan capres-cawapres sudah mereka dapatkan. Gabungan suara Partai Nasdem, PKS, dan PAN atau PPP sudah lebih dari 20 persen.
Itu juga jika Partai Demokrat urung bergabung. Jika Partai Demokrat masuk koalisi Partai Nasdem dan PKS plus PAN atau PPP, maka kekuatan koalisi akan lebih besar lagi.
Pencalonan Anies Baswedan sebagai capres pun akan berjalan mulus. Tinggal siapa nanti yang akan mendampinginya sebagai cawapres. Mungkin AHY, tapi bisa juga nama lain.
Akan tetapi berdasarkan hasil banyak lembaga survei, pasangan Anies-AHY memang pasangan yang paling potensial untuk menang di Pilpres 2024. Pasangan Anies-AHY akan mampu mengalahkan pasangan capres-cawapres lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H