Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PKB "Segajah" Baru Partai Gerindra?

8 Agustus 2022   19:01 Diperbarui: 8 Agustus 2022   19:19 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elite Partai Gerindra dan PKB bertemu di Jakarta (30/06) untuk membahas koalisi (Sumber: ANTARA FOTO/Galih Pradipta via kompas.com)
Elite Partai Gerindra dan PKB bertemu di Jakarta (30/06) untuk membahas koalisi (Sumber: ANTARA FOTO/Galih Pradipta via kompas.com)

Apa yang dibutuhkan Partai Gerindra ada dalam diri PKB. Sebaliknya apa yang dibutuhkan PKB ada dalam diri Partai Gerindra. Klop.

Partai Gerindra memiliki modal suara sebesar 12,57 persen. Sedangkan PKB memiliki modal suara sebesar 9,69 persen. Jika suara kedua suara parpol itu digabungkan, menjadi lebih dari 20 persen. Artinya jumlah itu cukup untuk mencalonkan satu pasang capres-cawapres.

Hubungan mesra antara Partai Gerindra dengan PKB semakin terlihat kasat mata dari rencana keduanya mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2024 ke KPU (Komisi Pemilihan Umum). Partai Gerindra dan PKB mengambil hari yang sama, yakni Senin, 8 Agustus 2022.

Massa Partai Gerindra dan PKB arak-arakan menuju KPU, Senin sore WIB (08/08) (Sumber: tribunnews.com)
Massa Partai Gerindra dan PKB arak-arakan menuju KPU, Senin sore WIB (08/08) (Sumber: tribunnews.com)

Kedua Ketua Umum Partai Gerindra dan PKB, yakni Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin aka Gus Muhaimin) tiba di Gedung KPU pada Senin, 8 Agustus 2022, sekira pukul 15.00 WIB.

Hal itu semakin menguatkan dugaan bahwa benar Ketua Umum Partai Gerindra dan PKB akan berkoalisi menjadi pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024. Prabowo Subianto capres dan Muhaimin Iskandar cawapres.

Jika kedua ketua umum parpol itu benar-benar bersatu sebagai pasangan capres-cawapres, maka dengan sendirinya menepis dan mementahkan prediksi banyak pengamat bahwa Prabowo Subianto akan berpasangan dengan Puan Maharani, putri Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Kekuatan pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar tidak bisa dianggap enteng. Kendati elektabilitas Muhaimin Iskandar tidak terlalu tinggi, namun bisa terkatrol oleh elektabilitas Prabowo Subianto yang selalu menempati "tiga besar" menurut banyak lembaga survei.

Elektabilitas Muhaimin Iskandar memang tidak terlalu tinggi. Namun Muhaimin Iskandar memiliki modal lain yang cukup penting, yakni suara ormas Islam NU (Nahdhatul Ulama). Walau pun Muhaimin Iskandar bukan representasi NU, tapi tidak bisa dipungkiri grass root PKB adalah orang-orang NU.

Namun untuk memenangkan kontestasi di Pilpres 2024, pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar tidak akan mudah. Pasangan itu harus bersaing keras dengan pasangan capres-cawapres lain. Mungkin pasangan Anies Baswedan-AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) atau pasangan Ganjar Pranowo-Puan Maharani. Entahlah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun