Apa yang dibutuhkan Partai Gerindra ada dalam diri PKB. Sebaliknya apa yang dibutuhkan PKB ada dalam diri Partai Gerindra. Klop.
Partai Gerindra memiliki modal suara sebesar 12,57 persen. Sedangkan PKB memiliki modal suara sebesar 9,69 persen. Jika suara kedua suara parpol itu digabungkan, menjadi lebih dari 20 persen. Artinya jumlah itu cukup untuk mencalonkan satu pasang capres-cawapres.
Hubungan mesra antara Partai Gerindra dengan PKB semakin terlihat kasat mata dari rencana keduanya mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2024 ke KPU (Komisi Pemilihan Umum). Partai Gerindra dan PKB mengambil hari yang sama, yakni Senin, 8 Agustus 2022.
Kedua Ketua Umum Partai Gerindra dan PKB, yakni Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin aka Gus Muhaimin) tiba di Gedung KPU pada Senin, 8 Agustus 2022, sekira pukul 15.00 WIB.
Hal itu semakin menguatkan dugaan bahwa benar Ketua Umum Partai Gerindra dan PKB akan berkoalisi menjadi pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024. Prabowo Subianto capres dan Muhaimin Iskandar cawapres.
Jika kedua ketua umum parpol itu benar-benar bersatu sebagai pasangan capres-cawapres, maka dengan sendirinya menepis dan mementahkan prediksi banyak pengamat bahwa Prabowo Subianto akan berpasangan dengan Puan Maharani, putri Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
Kekuatan pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar tidak bisa dianggap enteng. Kendati elektabilitas Muhaimin Iskandar tidak terlalu tinggi, namun bisa terkatrol oleh elektabilitas Prabowo Subianto yang selalu menempati "tiga besar" menurut banyak lembaga survei.
Elektabilitas Muhaimin Iskandar memang tidak terlalu tinggi. Namun Muhaimin Iskandar memiliki modal lain yang cukup penting, yakni suara ormas Islam NU (Nahdhatul Ulama). Walau pun Muhaimin Iskandar bukan representasi NU, tapi tidak bisa dipungkiri grass root PKB adalah orang-orang NU.
Namun untuk memenangkan kontestasi di Pilpres 2024, pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar tidak akan mudah. Pasangan itu harus bersaing keras dengan pasangan capres-cawapres lain. Mungkin pasangan Anies Baswedan-AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) atau pasangan Ganjar Pranowo-Puan Maharani. Entahlah.