Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Laga Seru UEFA Nations League, Italia Vs Hongaria dan Jerman Vs Inggris

7 Juni 2022   17:59 Diperbarui: 8 Juni 2022   07:37 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : jakarta.tribunnews.com

Pertandingan ke-2 Grup 3 Liga A UEFA Nations League akan kembali bergulir, Rabu dini hari WIB (08/06). Gli Azzurri Italia akan menjamu Hongaria, sementara Der Panzer Jerman akan menjamu The Three Lions Inggris.

Di pertandingan ke-1, Italia ditahan imbang 1-1 oleh Jerman di Stadion Renato Dall"Ara. Sementara itu Inggris secara mengejutkan tumbang 0-1 di kandang Hongaria.

Kemenangan Hongaria atas Inggris tersebut menjadikan tim asuhan Marco Rossi itu menempati puncak klasemen sementara Grup 3 Liga A. Hongaria mampu mengungguli tiga tim mantan juara dunia, yakni Jerman, Italia, dan Inggris.

Padahal kalau dibandingkan dengan tiga tim mantan juara dunia itu, Hongaria "tidak ada apa-apanya". Hongaria kalah mentereng dari tiga tim itu. Baik dari segi prestasi, dari segi materi pemain, termasuk dari segi popularitas.

Publik sepakbola sangat familiar dengan tim Jerman, tim Italia, dan tim Inggris. Selain karena prestasi dan materi pemain yang dimiliki ketiga negara itu, publik sepakbola mengenal ketiganya sebagai negara yang memiliki kompetisi terbaik di dunia.

Sementara Hongaria? Tidak banyak orang yang tahu para pemain atau kompetisi sepakbola Hongaria.

Dulu sekira tahun 50 an Hongaria memang pernah menjadi raksasa sepakbola Eropa. Bahkan di Piala Dunia 1954, Hongaria berhasil melaju sampai ke babak final. Cuma sayang di final Hongaria kalah tipis 2-3 dari Jerman (Barat). Namun Hongaria kini sangat berbeda dengan Hongaria tahun 50 an.

Hongaria berada di Grup 3 mungkin sebuah "kesialan". Sebab ibarat kurcaci diantara tiga raksasa. Namun faktanya "kesialan" itu (untuk sementara) menjadi berkah. Hongaria bisa mengangkangi tiga raksasa itu di klasemen sementara Grup 3.

Namun itu baru awal. Di depan Hongaria masih ada 5 laga lagi. Jika Hongaria bisa tampil konsisten mampu mengatasi ketiga "musuh"nya di Grup 3, maka Hongaria bisa menepuk dada.

Laga Rabu dini hari nanti pun bukan pertandingan yang mudah bagi Hongaria. Apalagi skuad Italia dirombak habis-habisan oleh Roberto Mancini. Skuad Italia kini diremajakan oleh allenatore berusia 57 tahun itu.

Dalam skuad Italia sudah tidak ada lagi sepasang bek gaek Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini. Di lini depan pun sudah tidak ada sepasang penyerang yang sudah cukup berumur, Lorenzo Insigne dan Ciro Immobile.

Italia kini lebih mengandalkan talenta-talenta yang masih segar. Semua pemain Italia saat ini berusia muda. Kecuali dua pemain, yakni Alessandro Florenzi (31 tahun) dan Franscesco Acerbi (34 tahun).

Dengan demikian tidak akan mudah bagi Hongaria mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen sementara Grup 3. Bisa saja nanti dikudeta oleh Italia.

Sementara itu di pertandingan lain di Grup 3 antara Jerman versus Inggris tentu tak kalah seru. Baik Jerman maupun Inggris dihuni oleh para pemain beken dan hebat.

Di kubu Jerman ada nama top seperti Serge Gnabry, Leon Goretzka, Thomas Muller, Joshua Kimmich, Jamal Musiala, Timo Werner, Kai Havertz, Ilkay Gundogan, Antonio Rudiger, dan lain-lain. Sedangkan di kubu Inggris ada nama tenar seperti Harry Kane, Mason Mount, Jack Grealish, Declan Rice, Bukayo Saka, Trent Alexander-Arnold, dan lain-lain.

Laga antara Jerman versus Inggris bisa jadi malah lebih seru dibandingkan dengan laga antara Hongaria versus Italia di grup yang sama. Sebab Jerman dan Inggris sama-sama negara kuat dalam sepakbola dan memiliki banyak pemain ternama.

Grup 3 Liga A UEFA Nations League bisa disebut "Grup Neraka" dibandingkan dengan grup lainnya. Bagaimana tidak, Grup 3 dihuni oleh tiga raksasa sepakbola dunia. Semua penghuni Grup 3 pernah merasakan atmosfir final Piala Dunia.

Bahkan Jerman dan Italia masing-masing sudah 4 kali juara dunia dan Inggris satu kali juara dunia. Hanya Hongaria yang belum pernah merasakan jadi juara dunia. Hongaria baru merasakan jadi runner up.    

Kalau digabungkan jumlah trofi piala dunia di Grup 3 ini berarti ada 9 trofi. Kemudian runner up satu.

Bandingkan dengan tiga grup lain Liga A UEFA Nations League. Dengan Grup 1 misalnya. Di sana ada Denmark, Austria, Perancis, dan Kroasia. Hanya ada dua tim yang pernah merasakan atmosfer final piala dunia, yaitu Perancis dan Kroasia. Perancis baru mendapatkan dua trofi piala dunia dan Kroasia satu kali runner up.    

Begitu pula Grup 2. Hanya Spanyol yang pernah merasakan atmosfer final piala dunia dan berhasil mendapatkan trofi itu sebanyak satu kali. Sedangkan tiga tim lain, yakni Ceko, Portugal, dan Swiss belum satu kali pun merasakan atmosfer piala dunia.

Apalagi Grup 4. Semua penghuni Grup 4 belum ada satu pun yang pernah merasakan mendapat trofi piala dunia. Belanda, Belgia, Polandia, dan Wales, keempatnya belum ada yang pernah merasakan mendapat trofi piala dunia.

Belanda memang sempat merasakan atmosfer final piala dunia sebanyak tiga kali. Namun Belanda belum mampu menjadi juara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun