Jamaah haji Indonesia Gelombang I musim haji ini sudah mulai diberangkatkan dari tanah air ke Arab Saudi sejak tanggal 4 Juni 2022 lalu. Berarti saat ini sudah ada ribuan jamaah haji berada di Madinah.
Jamaah haji Gelombang I adalah jamaah haji yang berangkat dari Indonesia menuju Madinah terlebih dahulu. Kemudian setelah tinggal selama 8-9 hari di Madinah, para jamaah haji menuju Mekkah. Setelah selesai melaksanakan ibadah haji, mereka pulang ke tanah air melalui Bandara KAIA (King Abdul Aziz International Airport) Jeddah.
Selama 8-9 hari berada di Madinah, apa saja yang bisa dan biasa dilakukan oleh para jamaah haji? Kegiatan yang paling utama adalah melaksanakan "Arba'in".
"Arba'in" artinya empat puluh. Maksud "Arba'in" adalah melaksanakan shalat fardhu sebanyak 40 kali selama 8 hari secara berjama'ah terus menerus tanpa terputus di Masjid Nabawi Madinah.
 "Arba'in" biasanya dimulai pada waktu shalat shubuh pertama hari pertama sejak kedatangan dari Bandara AMAA (Amir Muhammad Bin Abdul Azis) Madinah ke pondokan atau hotel di Madinah sekitar Masjid Nabawi. "Arba'in" dengan demikian akan berakhir di waktu shalat Isya di hari ke-8.
Selain melaksanakan "Arba'in" jamaah haji juga bisa melakukan beberapa aktivitas lain seperti melakukan wisata ziarah ke tempat-tempat bersejarah atau sekedar jalan-jalan di kota Madinah. Namun hal itu harus dilakukan secara terukur dan terencana agar tidak terlalu menguras stamina dan menyebabkan gangguan kesehatan.
Cuaca dan suhu di Madinah sangat berbeda dengan cuaca dan suhu di Indonesia. Perbedaan cuaca dan suhu yang cukup ekstrim tersebut sangat berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
Oleh karena itu ketika keluar hotel jamaah haji harus membawa dan memakai APD (Alat Perlindungan Diri) lengkap. Yaitu alas kaki, masker, tutup kepala, kaca mata, dan juga semprotan  air (dugunakan untuk menyemprot wajah supaya tidak kering).
Adapun tempat-tempat bersejarah yang biasa dikunjungi jamaah haji selain Masjid Nabawi sendiri antara lain Masjid Kuba, Jabal Uhud, Jabal Magnet, Raudhah, Maqbarah Baqi (Pemakaman Baqi), Masjid Qiblatain, Museum Hejaz Railway, dan lain-lain.
Akan tetapi kegiatan wisata ziarah yang dilakukan jamaah haji harus dipertimbangkan dari segi waktu. Maksudnya kegiatan wisata ziarah tidak melampaui waktu shalat. Sebab kalau hal itu terjadi, berarti  bisa membatalkan "Arba'in" atau menyebabkan "Arba'in" menjadi terputus.
Artinya kalau kegiatan wisata ziarah dilakukan antara shalat shubuh dan dhuhur misalnya, maka sebelum waktu dhuhur jamaah haji sudah kembali ke hotel untuk melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di Masjid Nabawi.
Tempat wisata ziarah yang relatif dekat dari hotel dan tidak memerlukan perjalanan yang lama adalah Raudhah dan Maqbarah Baqi (Pemakaman Baqi). Raudhah berada di dalam Masjid Nabawi sendiri dan Maqbarah Baqi (Pemakaman Baqi) berada di samping Masjid Nabawi.
Kendati Raudhah berada di dalam Masjid Nabawi, bukan berarti hal yang mudah masuk ke dalamnya. Masuk ke Raudhah butuh perjuangan dan kesabaran, sebab banyak sekali jamaah haji lain yang mengantre. Antrean sangat padat dan cukup lama, bisa sampai berjam-jam.
Sekedar untuk diketahui, Raudhah adalah sebuah area yang berada di dalam Masjid Nabawi, terletak antara makam Nabi Muhammad saw dan mimbar. Luas area raudhah 330 meter persegi (22 meter x 15 meter). Area ini ditandai dengan menggunakan karpet hijau. Sedangkan area Masjid Nabawi lain menggunakan karpet berwarna merah.
Bagi umat Islam, Raudhah adalah tempat bersejarah sekaligus tempat yang mustajabah (dikabukannya do'a). Setiap orang yang berdo'a di sana pasti akan dikabulkan. Tapi tentu saja do'a yang dipanjatkan harus memenuhi syarat dan ketentuan berdo'a.
Kemudian Maqbarah Baqi (Pemakaman Baqi). Tempat bersejarah ini juga bisa dijangkau dari hotel tempat menginap para jamaah haji, sebab letaknya berada di samping Masjid Nabawi.
Melakukan wisata ziarah ke Maqbarah Baqi (Pemakaman Baqi) bisa kapan saja. Tapi waktu yang relatif nyaman adalah pagi hari, sebab cuaca dan suhu belum terlalu panas. Setelah melaksanakan shalat shubuh, jamaah haji bisa masuk ke area Maqbarah Baqi (Pemakaman Baqi) ini.
Itulah beberapa aktivitas atau kegiatan jamaah haji yang bisa dilakukan selama 8-9 hari berada di kota Madinah. Mungkin tidak semua tempat wisata ziarah bisa dikunjungi. Tapi paling tidak, sebagian dari tempat wisata ziarah itu bisa sempat dikunjungi oleh para jamaah haji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H