Menjelang pemilu (pemilihan umum), kemunculan parpol (partai politik) baru sepertinya sudah menjadi hal yang lumrah adanya. Termasuk menjelang Pemilu 2024 nanti, sejumlah parpol baru sudah mulai bermunculan sejak tahun 2019 lalu.
Sampai saat ini tak kurang dari 10 parpol baru yang sudah muncul dan menampakkan diri. Sebut saja Partai Gelora (Gelombang Rakyat), yang dideklarasikan bertepatan dengan hari pahlawan, 10 November 2019.
Kemudian ada Partai Ummat. Parpol baru ini dideklarasikan pada tanggal 29 April 2020 bertepatan dengan tanggal 17 Ramadan 1442 H.
Selanjutnya ada Partai Nusantara yang dibentuk pada tanggal 9 Juni 2020. Ada Partai Emas (Era masyarakat Sejahtera), yang dibentuk dan dideklarasikan oleh mantan politikus Partai Demokrat, Hasnaeni Moein. Ada Partai Masyumi yang dibentuk dan dideklarasikan beberapa tokoh muslim, termasuk mantan polikus PPP, Ahmad Yani. Dan lain-lain.
Dari sekian parpol baru yang telah muncul dan melakukan deklarasi, ada dua parpol yang cukup menarik perhatian publik. Partai baru yang dimaksud adalah Partai Gelora dan Partai Ummat.
Partai Gelora dan Partai Ummat cukup menarik perhatian publik karena kelahiran kedua parpol baru tersebut dilatarbelakangi konflik, atau paling tidak perbedaan pandangan yang cukup tajam di tubuh PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan PAN (Partai Amanat Nasional).
Selain itu tokoh yang menjadi inisiator dan deklarator Partai Gelora dan Partai Ummat juga menjadi faktor lain kedua parpol baru itu menjadi menarik. Partai Gelora diinisiasi dan dideklarasikan oleh mantan elite PKS, Fahri Hamzah dan Anis Matta.
Sedangkan Partai Ummat, diinisiasi dan dideklarasikan oleh tokoh reformasi dan mantan Ketua MPR RI Amien Rais beserta para loyalisnya.
Baik Fahri Hamzah dan Anis Matta maupun Amien Rais, bukan tokoh sembarangan di partai lama yang telah mereka tinggalkan. Fahri Hamzah dan Anis Matta adalah elite PKS yang cukup berpengaruh. Tak bisa dipungkiri, suara PKS juga tak lepas dari kontribusi keduanya. Â
Sementara itu Amien Rais, selain inisiator dan deklarator PAN, ia juga tokoh sentral partai tersebut. Bahkan sebelum mundur dari PAN, Amien Rais sudah identik dengan PAN dan PAN identik dengan Amien Rais. Dengan demikian jangan tanya seberapa besar pengaruh Amien Rais di tubuh PAN dan para pemilihnya.