Oleh karena itu berpisahnya Fahri Hamzah dan Anis Matta dari PKS dan berpisahnya Amien Rais dari PAN pasti akan diikuti oleh para pemilih kedua partai itu. Sebagian pemilih dan loyalis PKS akan mengikuti Fahri Hamzah dan Anis Matta. Begitu pula dengan sebagian pemilih dan loyalis PAN akan mengikuti Amien Rais.
Hal itu dengan sendirinya akan membuat suara PKS dan PAN berkurang. PKS dan PAN dipastikan akan kehilangan sebagian suaranya.
Kalau para pemilih PKS yang  mengikuti Fahri Hamzah dan Anis Matta atau para pemilih PAN yang mengikuti Amien Rais tidak banyak mungkin tidak masalah. Akan tetapi jika para pemilih PKS yang mengikuti Fahri Hamzah dan Anis Matta atau para pemilih PAN yang mengikuti Amien Rais banyak, tentu menjadi ancaman serius bagi PKS dan PAN.
Suara PKS bisa jadi akan tergerus oleh Partai Gelora dan suara PAN mungkin akan tergerus oleh Partai Ummat. Padahal perolehan suara PKS dan PAN di Pemilu 2019 lalu tidak terlalu signifikan. PKS hanya mendapat 8,21% suara dan PAN mendapat 6,84% suara,
Seandainya Partai Gelora sebagai parpol baru mampu menggerus lebih dari setengahnya suara PKS sebagai parpol lama, maka sangat mungkin PKS tidak akan lolos ambang batas parlemen sebesar 4%. Â
Demikian pula seandainya Partai Ummat sebagai parpol baru mampu menggerus lebih dari setengahnya suara PAN sebagai parpol lama, maka bisa jadi PAN juga tidak akan lolos ambang batas parlemen sebesar 4%. Â Â
Benar atau tidaknya analisis atau prediksi tersebut, akan terbukti nanti setelah pemungutan suara tanggal 14 Februari 2024 dilangsungkan. Nothing is impossible, segala kemungkinan bisa terjadi. Apalagi dalam dunia politik yang sangat sulit untuk diprediksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H