Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dua Parpol Baru Ini akan Menggerus Suara Parpol Lama?

29 Januari 2022   22:21 Diperbarui: 29 Januari 2022   22:25 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu berpisahnya Fahri Hamzah dan Anis Matta dari PKS dan berpisahnya Amien Rais dari PAN pasti akan diikuti oleh para pemilih kedua partai itu. Sebagian pemilih dan loyalis PKS akan mengikuti Fahri Hamzah dan Anis Matta. Begitu pula dengan sebagian pemilih dan loyalis PAN akan mengikuti Amien Rais.

Hal itu dengan sendirinya akan membuat suara PKS dan PAN berkurang. PKS dan PAN dipastikan akan kehilangan sebagian suaranya.

Kalau para pemilih PKS yang  mengikuti Fahri Hamzah dan Anis Matta atau para pemilih PAN yang mengikuti Amien Rais tidak banyak mungkin tidak masalah. Akan tetapi jika para pemilih PKS yang mengikuti Fahri Hamzah dan Anis Matta atau para pemilih PAN yang mengikuti Amien Rais banyak, tentu menjadi ancaman serius bagi PKS dan PAN.

Suara PKS bisa jadi akan tergerus oleh Partai Gelora dan suara PAN mungkin akan tergerus oleh Partai Ummat. Padahal perolehan suara PKS dan PAN di Pemilu 2019 lalu tidak terlalu signifikan. PKS hanya mendapat 8,21% suara dan PAN mendapat 6,84% suara,

Seandainya Partai Gelora sebagai parpol baru mampu menggerus lebih dari setengahnya suara PKS sebagai parpol lama, maka sangat mungkin PKS tidak akan lolos ambang batas parlemen sebesar 4%.  

Demikian pula seandainya Partai Ummat sebagai parpol baru mampu menggerus lebih dari setengahnya suara PAN sebagai parpol lama, maka bisa jadi PAN juga tidak akan lolos ambang batas parlemen sebesar 4%.   

Benar atau tidaknya analisis atau prediksi tersebut, akan terbukti nanti setelah pemungutan suara tanggal 14 Februari 2024 dilangsungkan. Nothing is impossible, segala kemungkinan bisa terjadi. Apalagi dalam dunia politik yang sangat sulit untuk diprediksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun