Tottenham Hotspur, tim yang bermarkas di kota London akan menjamu Liverpool dalam lanjutan English Premier League/EPL alias Liga Utama Inggris, Minggu malam (19/12). Menghadapi Liverpool, bagi tim asuhan Antonio Conte tersebut tentu bukan hal yang mudah.
Liverpool besutan Jurgen Klopp saat ini sedang gacor. Dalam lima pertandingan terakhirnya di EPL, semua disegel dengan kemenangan.
Liverpool kini bertengger di posisi ke-2 klasemen sementara EPL dengan raihan 40 poin, hasil dari 12 kali menang, 4 kali seri, dan satu kali kalah. Liverpool hanya terpaut satu poin dari pemuncak klasemen sementara, Manchester City.
Sedangkan Tottenham sendiri, saat ini berada di peringkat  ke-7 klasemen sementara EPL dengan raihan 25 poin, hasil dari 8 kali menang, satu kali seri, dan 5 kali kalah. Namun Tottenham baru memainkan 14 pertandingan. Sementara tim EPL lain rata-rata sudah memainkan 17 pertandingan.
Sejak tongkat kepelatihan Tottenham diambil alih Antonio Conte per 2 November 2021, performa Tottenham terus mengalami kenaikan. Posisi Tottenham di klasemen sementara EPL pun perlahan naik.
Menurunnya performa Tottenham musim ini tidak terlepas dari faktor merosotnya performa striker Tottenham sendiri, Harry Kane. Sampai saat ini Kane baru mampu mencetak satu gol saja di EPL, yakni ketika Tottenham mengalahkan Newcastle 3-2.
Padahal musim lalu Kane adalah top skor EPL dan merupakan peraih sepatu emas. Musim lalu Kane mampu menorehkan 19 gol, mengungguli striker Liverpool Mohamed Salah yang hanya mampu mencetak 16 gol.
Tidak hanya itu, musim lalu Kane juga merupakan top assist alias pembuat assist terbanyak. Tercatat Kane mampu menciptakan 14 assist, mengungguli Bruno Fernandez (Manchester United) yang hanya mampu menciptakan 12 assist.
Musim ini, sentuhan emas kaki Kane seolah sirna. Padahal hampir tiap pertandingan Kane selalu dipasang sebagai starter. Rekan Kane asal Korea Selatan, Son Heung-Min malah lebih produktif. Sejauh ini Son Heung-Min sudah mencetak 6 gol.
Performa Kane sangat kontras dengan performanya musim lalu. Bisa jadi hal itu karena faktor psikologis. Kane sudah tidak kerasan berada di Stadion Tottenham Hotspur. Jiwa Kane mungkin sudah tidak berada di sana. Â Â