Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Roberto Mancini dan Antiklimaks Italia

17 November 2021   06:38 Diperbarui: 18 November 2021   04:40 20938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Carlo Ancelotti adalah nama yang paling ramai dibicarakan bakal menggantikan Ventura. Selain itu ada juga nama-nama lain seperti Antonio Conte, Claudio Ranieri, Vincenzo Montella, Roberto Mancini, dan Massimiliano Allegri.

Enam bulan setelah Ventura dipecat, federasi sepak bola Italia FIGC baru mendapatkan pengganti Ventura. Pilihan FIGC jatuh kepada Roberto Mancini. Maka sejak Mei 2018 Mancini resmi menjadi pelatih tim nasional Italia.

Bersama Mancini, Italia menorehkan banyak catatan positif dan prestasi. Antara lain, Italia mematahkan rekor "unbeaten" milik Brazil, yakni 36 kali tak terkalahkan. Italia kemudian melampaui rekor tersebut menjadi 37 kali tak terkalahkan.

Kemudian Italia juga berhasil menjadi juara ke-3 Liga Negara UEFA. Dalam perebutan tempat ke-3, Italia berhasil mengalahkan Belgia dengan skor 2-1.

Klimaks catatan positif dan prestasi Italia di bawah asuhan Mancini tentu saja ketika Italia menjadi juara Euro 2020 untuk kedua kalinya. Saat itu di final Italia mengalahkan Inggris 3-2 melalui babak adu penalti.

Catatan positif Italia terus berlanjut di fase grup kualifikasi Piala Dunia 2022. Italia yang tergabung di Grup C bersama Swiss, Irlandia Utara, Bulgaria,  dan Lituania, berhasil mencatatkan tiga kemenangan pertama secara beruntun di pertandingan fase Grup C.

Saat itu Italia mencatatkan kemenangan 2-0 atas Irlandia Utara, 2-0 atas Bulgaria, dan 2-0 atas Lituania. Tiga kemenangan pertama  di fase grup kualifikasi Piala Dunia 2022 tersebut menjadi rekor Italia ke-4 setelah Italia mencatatkannya di kualifikasi Piala Dunia 1978, Piala Dunia 1982, dan Piala Dunia 1998.

Sejak awal pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 fase Grup C sampai pertandingan ke-7, Italia terus memimpin klasemen sementara. Italia pun diyakini bakal lolos otomatis  ke Piala Dunia 2022. 

Di pertandingan ke-7 Italia sesungguhnya sudah bisa menyegel satu tiket ke Piala Dunia andai saja saat itu Italia menang atas Swiss. Namun Italia hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan Swiss.

Padahal saat itu Italia mendapat kesempatan emas untuk menang, sebab Italia sempat mendapat hadiah penalti di menit ke-90. Akan tetapi Jorge Luis Frelllo gagal menunaikan tugasnya sebagai eksekutor penalti. Bola tendangannya melambung ke atas gawang Swiss.

Italia pun harus memburu tiket Piala Dunia 2022 sampai pertandingan akhir (pertandingan ke-8) fase Grup C. Di pertandingan terakhir tersebut Italia harus menghadapi Irlandia Utara di Belfas. Pertandingan itu sangat menentukan bagi Italia. Tidak ada opsi lain selain Italia harus menang di pertandingan terakhir tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun