Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Spezia akan Menguji Max Allegri

21 September 2021   19:25 Diperbarui: 21 September 2021   20:23 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : batam.tribunnews.com

Massimiliano Allegri atau biasa juga dipanggil Max Allegri, bukanlah pelatih Juventus paling sukses atau paling berprestasi. Selain Max Allegri masih ada pelatih Juventus lain yang memiliki kesuksesan atau prestasi lebih dari Max Allegri. Sebut saja misalnya Marcello Lippi atau Giovanni Trappatoni.

Namun kontribusi Max Allegri bagi I Bianconeri tidak bisa dinafikan begitu saja. Selama kurun lima musim (dari tahun 2014-2019) melatih I Bianconeri, Max Allegri tercatat sukses membawa tim asal kota Turin itu juara Serie A sebanyak 5 kali.

Kemudian Max Allegri sukses mempersembahkan 4 trofi Coppa Italia. Selain itu Max Allegri juga pernah memberi Si Nyonya Tua 2 trofi Supercoppa Italia.

Tidak mengherankan ketika pelatih Juventus musim 2020-2021, Andrea Pirlo dianggap gagal karena tidak bisa mempertahankan gelar scudetto Serie A, para petinggi I Bianconeri kemudian memanggil kembali Max Allegri. Tujuan Juventus memanggil Max Allegri tentu saja agar gelar scudetto Serie A bisa diraih kembali.

Andrea Pirlo yang baru melatih Si Nyonya Tua selama satu musim pun kemudian diberhentikan. Max Allegri yang sudah dipersiapkan sebelumnya resmi menggantikan Andrea Pirlo menjadi pelatih Juventus di musim kompetisi 2021-2022.   

Di pertandingan perdana Serie A (22/08), Juventus yang telah ditangani Max Allegri ternyata hanya mampu bermain imbang 2-2 dengan tim papan tengah tuan rumah Udinese. Padahal dalam pertandingan itu Juventus unggul cepat melalui gol Paulo Dybala pada menit ke-3.

Juventus menambah keunggulannya melalui gol yang dicetak Juan Cuadrado di menit ke-23. Juventus pun unggul 2-0 di babak pertama.

Ternyata Juventus tidak mampu mempertahankan keunggulannya. Di babak kedua  tuan rumah Udinese membalas dua gol Juventus melalui Roberto Pereyra di menit ke-51 (penalti) dan Gerard Deulofeu di menit ke-81.

Kedudukan pun menjadi 2-2 sampai peluit akhir pertandingan dibunyikan. Hasil tersebut membuat Juventus harus puas hanya mendapat satu poin. Hasil itu pula menempatkan Juventus di papan tengah klasemen sementara.

Di pertandingan ke-2 Serie A (29/08) pasukan Max Allegri bertindak sebagai tuan rumah untuk menjamu tim papan bawah Empoli. Namun hal di luar prediksi terjadi. Alih-alih membukukan kemenangan besar, pasukan Max Allegri malah dipecundangi 0-1 oleh Empoli.

Hasil tersebut menempatkan tim asuhan Max Allegri semakin melorot ke papan bawah. Di sana Juventus harus rela bergabung dengan tim-tim semenjana.

Selanjutnya di pertandingan ke-3 (11/09) Juventus harus berhadapan dengan tim papan atas Napoli. Juventus pun bertandang ke Stadion Diego Maradona, markas Napoli.

Menghadapi tim papan atas Napoli, pasukan Max Allegri mampu unggul cepat. Alvaro Morata berhasil mengggetarkan jala gawang Napoli di menit ke-10. Sampai babak pertama usai, Juventus masih unggul 1-0 atas Napoli.   

Namun di babak kedua kedudukan berubah setelah Napoli berhasil menyarangkan dua gol balasan. Di babak kedua Napoli berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1 melalui gol Matteo Politano di menit ke-57 dan gol Kalidou Koulibaly di menit ke-85.

Kedudukan akhir pun menjadi 2-1 untuk keunggulan Napoli. Pasukan Max Allegri pun kalah untuk kedua kalinya dan harus tetap berada di papan bawah. Sebab Juventus hanya mampu mengemas satu poin dari tiga pertandingan. 

Di pertandingan ke-4 (20/09), pasukan Max Allegri kembali  harus berhadapan dengan  tim papan atas. Kali ini Juventus harus menjamu tamunya tim dari kota Milan, yakni AC Milan.

Menghadapi tim besar seperti AC Milan, pasukan Max Allegri tampil agresif  sejak awal pertandingan. Hal tersebut membuahkan hasil. Juventus kembali unggul cepat di menit ke-4 melalui gol Alvaro Morata.

Akan tetapi sayang, di babak kedua AC Milan mampu membalas ketertinggalannya dari Si Nyonya Tua. AC Milan mampu membalas gol Alvaro Morata di menit ke-76 melalui penyerang mereka Ante Rebic.

Keunggulan Si Nyonya Tua pun sirna. Sampai akhir pertandingan kedudukan tidak berubah 1-1 untuk kedua tim. Itu mungkin hasil yang cukup "adil" bagi AC Milan, tapi tidak bagi Juventus.

Hasil imbang tersebut membuat tim asuhan Max Allegri anjlok ke zona degradasi. Juventus kini berada di posisi ke-3 dari bawah di atas Cagliari dan Salernitana.

Bagi tim sebesar Juventus dengan kualitas para pemain yang bisa dikatakan terbaik di posisinya, berada di zona degradasi sesungguhnya merupakan hal yang tak wajar dan tak layak. Apalagi Juventus dibesut oleh Max Allegri.

Apa sesungguhnya yang terjadi? Apakah kemampuan Max Allegri sudah tidak mumpuni  lagi?

Dalam kasus ini kemampuan Max Allegri meramu para pemain bintang Juventus mungkin patut dipertanyakan. Ketika Si Nyonya Tua hanya bermain imbang dengan AC Milan mungkin masih bisa dimaafkan. Tapi ketika Juventus kalah dari Napoli apalagi dari Empoli, hal itu agak mengherankan.

Di pertandingan ke-5 Serie A Rabu malam (22/09), kualitas Max Allegri benar-benar akan diuji. Dan tim yang akan menguji Max Allegri itu adalah Spezia.

Spezia mungkin bukan tim yang selevel dengan Juventus. Namun jika Max Allegri tidak bisa memaksimalkan potensi para pemain bintang Juventus, bukan tidak mungkin Spezia akan bisa mempermalukan Si Nyonya Tua sebagaimana dilakukan oleh Napoli dan Empoli.

Kalau hal itu terjadi, bisa dipastikan Juventus akan makin terpuruk di dasar klasemen sementara Serie A. Max Allegri pun harus segera dievaluasi. Sebab kalah dari tim sekelas Spezia,  bagi Juventus adalah sebuah aib luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun