Hasil tersebut menempatkan tim asuhan Max Allegri semakin melorot ke papan bawah. Di sana Juventus harus rela bergabung dengan tim-tim semenjana.
Selanjutnya di pertandingan ke-3 (11/09) Juventus harus berhadapan dengan tim papan atas Napoli. Juventus pun bertandang ke Stadion Diego Maradona, markas Napoli.
Menghadapi tim papan atas Napoli, pasukan Max Allegri mampu unggul cepat. Alvaro Morata berhasil mengggetarkan jala gawang Napoli di menit ke-10. Sampai babak pertama usai, Juventus masih unggul 1-0 atas Napoli. Â Â
Namun di babak kedua kedudukan berubah setelah Napoli berhasil menyarangkan dua gol balasan. Di babak kedua Napoli berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1 melalui gol Matteo Politano di menit ke-57 dan gol Kalidou Koulibaly di menit ke-85.
Kedudukan akhir pun menjadi 2-1 untuk keunggulan Napoli. Pasukan Max Allegri pun kalah untuk kedua kalinya dan harus tetap berada di papan bawah. Sebab Juventus hanya mampu mengemas satu poin dari tiga pertandingan.Â
Di pertandingan ke-4 (20/09), pasukan Max Allegri kembali  harus berhadapan dengan  tim papan atas. Kali ini Juventus harus menjamu tamunya tim dari kota Milan, yakni AC Milan.
Menghadapi tim besar seperti AC Milan, pasukan Max Allegri tampil agresif  sejak awal pertandingan. Hal tersebut membuahkan hasil. Juventus kembali unggul cepat di menit ke-4 melalui gol Alvaro Morata.
Akan tetapi sayang, di babak kedua AC Milan mampu membalas ketertinggalannya dari Si Nyonya Tua. AC Milan mampu membalas gol Alvaro Morata di menit ke-76 melalui penyerang mereka Ante Rebic.
Keunggulan Si Nyonya Tua pun sirna. Sampai akhir pertandingan kedudukan tidak berubah 1-1 untuk kedua tim. Itu mungkin hasil yang cukup "adil" bagi AC Milan, tapi tidak bagi Juventus.
Hasil imbang tersebut membuat tim asuhan Max Allegri anjlok ke zona degradasi. Juventus kini berada di posisi ke-3 dari bawah di atas Cagliari dan Salernitana.
Bagi tim sebesar Juventus dengan kualitas para pemain yang bisa dikatakan terbaik di posisinya, berada di zona degradasi sesungguhnya merupakan hal yang tak wajar dan tak layak. Apalagi Juventus dibesut oleh Max Allegri.