Virus corona yang menginvasi dan menginfeksi banyak negara di dunia sejak awal tahun 2020 lalu, hingga saat ini masih juga belum menunjukkan tanda-randa akan beranjak pergi. Di beberapa negara bahkan mengalami lonjakan kembali, termasuk di Indonesia.
Hal itu mungkin karena sebagian sudah bosan atau lupa sehingga menjadi abai dengan virus corona. Mereka tidak peduli lagi dengan protokol kesehatan. Padahal virus corona masih ada dan siap mengancam siapa saja.
Menurut data worldometers.info/coronavirus/, sampai Kamis, 17/06/2021, kasus virus corona di dunia mencapai 177.842.616. Kasus meninggal 3.849.768 dan sembuh kembali 162.350.700.
Sementara di Indonesia sendiri, kasus virus corona mencapai 1.937.652. Kasus meninggal 53.476 dan sembuh kembali mencapai 1.76.3870.
Indonesia memang bukan negara terparah yang terkena virus corona. Bahkan urutan Indonesia cukup jauh, berada di urutan ke-18 dari 222 negara di dunia yang terkena virus corona.
Sejauh ini Amerika Serikat masih menempati urutan pertama negara terparah di dunia yang terkena virus corona (34.365.985 kasus). Diikuti oleh India (29.700.313 kasus), Brazil (17.629.714 kasus), Perancis 5.747.647 kasus), dan Turki 5.348.249 kasus) di posisi "5 besar".
Masih banyaknya kasus virus corona di banyak negara, termasuk Indonesia salah satu faktor utamanya adalah karena belum ditemukannya obat penawar untuk virus corona. Para ilmuwan dan ahli kesehatan sejauh ini baru menemukan vaksin, bukan obat penawar. Vaksin hanya bersifat preventif (itu juga tidak sepenuhnya), bukan kuratif.
Namun seperti sebuah peribahasa yang mengatakan, "Tak ada rotan, akar pun jadi". Kalau lah obat penawar untuk virus corona belum ditemukan, maka vaksin bisa digunakan untuk mempersempit ruang gerak virus corona supaya tidak terlalu merajalela.
Selain itu tidak lengah dan tidak lupa pula dengan senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Sebab menerapkan protokol kesehatan masih merupakan hal yang urgen dan aktual untuk melawan virus corona.
Protokol kesehatan awalnya 3M, yaitu (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Kemudian menjadi 5M, yaitu ditambah dengan menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Dalam hal memakai masker, memang sudah cukup memasyarakat dan membudaya. Hampir semua orang dalam beragam aktivitasnya selalu memakai masker. Baik di tempat kerja, di tempat belanja, atau di tempat ibadah sekali pun, orang-orang terlihat  memakai masker.